Bahlil Kaji Opsi Pemangkasan Industri Penerima Harga Gas Bumi Murah

Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan pemangkasan jumlah sektor industri yang menerima harga gas bumi murah atau Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT)

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Jan 2025, 19:45 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2025, 19:45 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia target bisa mencapai program biodiesel 50 persen, atau B50 pada 2026 mendatang. Sehingga negara tak lagi perlu melakukan impor BBM jenis Solar pada tahun tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji kemungkinan pemangkasan jumlah sektor industri yang menerima harga gas bumi murah atau Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT). Periode penerapan HGBT sebelumnya berakhir pada 31 Desember 2024.

Pada tahun-tahun sebelumnya, terdapat tujuh sektor industri yang berhak menerima harga gas murah, yaitu pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.

Namun, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi terkait kelanjutan pendistribusian gas murah yang ditetapkan sebesar USD 6 per MMBTU.

Pemerintah Evaluasi Industri Penerima HGBT

Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa tujuan dari program HGBT adalah untuk memastikan biaya energi yang terjangkau bagi sektor industri agar dapat menunjang operasional mereka. Namun, jika industri yang bersangkutan sudah memperoleh pengembalian modal yang cukup dan keuntungan yang berlebihan, pemerintah akan mempertimbangkan untuk menghentikan subsidi gas murah tersebut.

“Jika IRR (Internal Rate of Return) industri sudah bagus, maka kemungkinan kami akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan mereka dari daftar penerima HGBT. Namun, jika IRR-nya belum cukup baik dan masih membutuhkan dukungan, maka mereka akan tetap kami pertahankan,” jelas Bahlil di Kantor BPH Migas, Jakarta, Selasa (7/1/2025).

Kemungkinan Pengurangan Jumlah Penerima HGBT

Bahlil juga membuka kemungkinan bahwa jumlah sektor industri yang menerima HGBT dapat berkurang dari tujuh sektor yang ada saat ini. Meski demikian, ia menegaskan bahwa pembahasan tersebut masih dalam tahap kajian dan belum ada keputusan final.

“Ini masih dalam pembahasan, belum final. Ada kemungkinan jumlah penerima HGBT akan berkurang, tapi kami akan lihat perkembangannya,” tambah Bahlil Lahadalia.

 

Harapan Industri terhadap Skema HGBT Baru

PGN Realisasikan Implementasi Harga Gas Industri Tertentu USD 6/MMBTU
Doc. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Di sisi lain, pelaku industri berharap bahwa skema baru penyaluran HGBT dapat diselesaikan sebelum bulan Ramadhan 2024.

Namun, Bahlil mengingatkan bahwa proses ini masih memerlukan waktu dan ia belum bisa menjanjikan kapan keputusan tersebut akan final.

“Sebagai mantan pengusaha, saya tentu mengerti permohonan mereka. Kami akan pertimbangkan permohonan tersebut. Semakin cepat diselesaikan, tentu akan lebih baik,” tutup Bahlil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya