Argentina Surplus APBN dengan Pangkas Gaji Pejabat, Sri Mulyani Bakal Tiru?

Pemerintah Indonesia masih menjadikan APBN sebagai bantalan perekonomian nasional. Dengan ini, kebijakan yang ditempuh pemerintah telah disesuaikan dengan permasalahan ekonomi yang terjadi di lapangan.

oleh Tim Bisnis diperbarui 24 Jan 2025, 20:50 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 20:50 WIB
KSSK
Menteri Keuangan (Menkeu) dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Triwulan IV di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/1/2025). (Liputan6.com/Tira)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Argentina mencatatkan surplus anggaran untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir. Keberhasilan Argentina menciptakan surplus APBN ini dengan memotong gaji pejabat hingga memecat ribuan PNS. Selain itu, negara tersebut juga memangkas berbagai subsidi. 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati buka suara terkait keberhasilan Presiden Argentina, Javier Milei, menciptakan surplus APBN ini. Sri Mulyani menyebut, kebijakan Presiden Argentina tersebut tidak akan diterapkan di Indonesia.

"Indonesia di dalam mendesain APBN tentu dikaitkan dengan kondisi ekonomi kita, jadi kita tidak bisa menjiplak ekonomi lain karena kondisi kita berbeda," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/1/2025).

Bendahara Negara menjelaskan bahwa kondisi perekonomian di Argentina memang terus mengalami pemburukan. Bahkan, beberapa kali negara yang terletak di Amerika Selatan tersebut mengalami Krisi ekonomi.

"Nah kalau satu namanya bukan tren, mungkin kasus ya, karena Argentina kondisi ekonomi dalam situasi yang sangat berbeda dibandingkan emerging market yang lain, mereka terus-menerus dalam krisis," tegasnya.

Sri Mulyani menilai, gebrak kebijakan yang ditempuh Presiden Argentina tersebut telah sesuai dengan permasalahan ekonomi di negaranya.

"Dan sekarang memiliki presiden yang mungkin totally beda pandangan atau approach-nya, yang mungkin dibutuhkan untuk kondisi perekonomian Argentina sendiri," ujarnya.

Sedangkan, Pemerintah Indonesia sendiri masih menjadikan APBN sebagai bantalan perekonomian nasional. Dengan ini, kebijakan yang ditempuh pemerintah telah disesuaikan dengan permasalahan ekonomi yang terjadi di lapangan.

"Tadi inflasi kita di 2 plus minus 1 persen yang kita sampaikan tadi, di Argentina inflasinya mencapai lebih dari 70 persen, so it's totally different, debt to GDP ratio mereka berbeda, exposure mereka terhadap utang, terhadap kondisi ekonomi domestik, maupun terhadap nilai tukar, sangat beda dengan kita. Jadi kita juga mendesain APBN berdasarkan kondisi dan tujuan ekonomi kita, bagaimana APBN tadi menjadi katalis terhadap produktivitas," tandasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

Hemat Pol-Polan, Javier Milei Sukses Bikin Argentina Kembali Surplus Setelah 14 Tahun

Javier Milei Terpilih Jadi Presiden Baru Argentina
Presiden baru Argentina Javier Milei memberi isyarat kepada kerumunan orang dari balkon istana pemerintah Casa Rosada pada hari pelantikannya di Buenos Aires pada 10 Desember 2023. (Emiliano LASALVIA/AFP)... Selengkapnya

Argentina akhirnya kembali mencatat surplus anggaran pada 2024, pencapaian yang terakhir kali dirasakan negara ini 14 tahun lalu. Dalam laporan resmi pemerintah, surplus anggaran tersebut mencapai 1,76 triliun peso, atau setara dengan 0,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Prestasi ini diraih berkat kebijakan penghematan besar-besaran yang diterapkan oleh Presiden Javier Milei.

Dilantik pada Desember 2023, Milei langsung mengimplementasikan serangkaian reformasi ekonomi yang bertujuan untuk meredam inflasi yang sempat memuncak hingga hampir 300% pada April 2024. Langkah ini menuai beragam reaksi, tetapi data terbaru menunjukkan keberhasilannya dalam mengembalikan stabilitas fiskal negara.

Setelah dilantik pada akhir 2023, Javier Milei menghadapi tantangan besar berupa inflasi yang melambung tinggi, mencapai hampir 300% pada April 2024. Untuk mengatasi masalah ini, ia memutuskan untuk memangkas belanja negara secara signifikan. Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah pemecatan sekitar 5.000 pegawai negeri sipil.

Selain itu, Milei juga menghapus 380.000 regulasi yang dinilai membebani perekonomian dan menciptakan efisiensi di berbagai sektor pemerintahan. Pengurangan pos kementerian dari 21 menjadi 9 juga menjadi langkah besar yang diambil untuk menekan pengeluaran.

Langkah-langkah ini, meskipun kontroversial, mulai menunjukkan hasil nyata pada kuartal kedua 2024. Inflasi perlahan turun, dan pengeluaran negara berhasil ditekan hingga mencapai titik yang sejalan dengan pendapatan negara. 

Implementasi Reformasi Struktural

Javier Milei Terpilih Jadi Presiden Baru Argentina
Presiden baru Argentina Javier Milei berbicara dari balkon istana pemerintah Casa Rosada pada hari pelantikannya di Buenos Aires pada 10 Desember 2023. (Emiliano LASALVIA/AFP)... Selengkapnya

Selain pemangkasan anggaran, pemerintah di bawah kepemimpinan Milei melakukan reformasi struktural di berbagai sektor. Salah satunya adalah pembukaan sektor minyak dan gas untuk investasi asing. Kebijakan ini diambil dengan tujuan meningkatkan pendapatan negara tanpa perlu menaikkan pajak.

Di sisi lain, kementerian yang berkaitan dengan gender dan keberagaman dibubarkan, dengan alasan efisiensi anggaran. Keputusan ini mendapatkan kritik dari berbagai pihak, tetapi pemerintah berpendapat bahwa langkah ini diperlukan untuk mengurangi beban fiskal.

Reformasi ini tidak hanya berdampak pada anggaran negara tetapi juga memengaruhi persepsi investor terhadap Argentina, yang mulai melihat negara ini sebagai destinasi investasi yang lebih stabil. 

Menurut laporan resmi Kementerian Ekonomi Argentina, surplus anggaran mencapai 1,76 triliun peso, setara dengan 0,3% dari PDB. Sementara itu, neraca fiskal primer menunjukkan surplus sebesar 10,41 triliun peso atau 1,8% dari PDB.

Surplus ini menjadi pencapaian besar bagi negara yang selama lebih dari satu dekade berkutat dengan defisit anggaran. Hal ini mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga pengeluaran di bawah pendapatan negara, sebuah perubahan signifikan dari kebijakan fiskal sebelumnya yang cenderung boros.

Namun, pada bulan Desember 2024, tercatat defisit anggaran sebesar 1,3 triliun peso. Menteri Ekonomi Luis Caputo menjelaskan bahwa defisit ini lebih disebabkan oleh faktor musiman, mengingat Desember adalah periode dengan pengeluaran pemerintah yang tinggi. 

Komitmen untuk Stabilitas Jangka Panjang

Pemerintah Argentina menyatakan bahwa jangkar fiskal yang diterapkan akan tetap berlanjut pada 2025. Dengan proyeksi inflasi yang turun menjadi 18,3% dan pertumbuhan ekonomi mencapai 5%, pemerintah optimis bahwa stabilitas ekonomi dapat terus terjaga.

Selain itu, reformasi yang sudah berjalan akan terus diawasi untuk memastikan efektivitasnya. Milei berkomitmen untuk menjaga disiplin fiskal dan menghindari kembali terjadinya defisit anggaran di masa depan. 

Kebijakan penghematan Milei mendapatkan reaksi beragam dari masyarakat Argentina. Sebagian memuji langkah ini sebagai langkah berani yang berhasil membawa perubahan signifikan, sementara yang lain mengkritik dampak sosial dari pemangkasan anggaran, terutama dalam sektor kesehatan dan pendidikan.

Meski demikian, data menunjukkan bahwa reformasi ini telah menciptakan fondasi yang lebih stabil bagi perekonomian Argentina. Dengan inflasi yang mulai menurun dan kepercayaan investor yang meningkat, banyak yang berharap bahwa negara ini dapat mengakhiri siklus krisis berkepanjangan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya