Liputan6.com, Jakarta BCA mencatatkan pertumbuhan pengguna mobile banking My BCA meningkat hingga 7,7 juta pengguna. Dengan nilai transaksi Rp 6,9 miliar selama tahun 2024.
"Pertumbuhan pengguna My BCA signifikan, ada 7.7 juta user yang mungkin ke depan akan lebih tumbuh lagi. Lalu, dari sisi transaksi, frekuensi Rp 6.9 miliar di tahun 2024," ujar EVP Transaction Banking Business Development BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, Jumat (21/2/2025).
Meski mobile banking, Wangsawijaya juga mengungkapkan, bila penggunanya bukan hanya terbatas pada usia muda saja. Melainkan dari seluruh usia, baik usia baby boomer hingga gen Z atau usia muda yang baru berpenghasilan.
Advertisement
"78 persen dari pengguna My BCA dari kalangan milenial, lalu 15 persen Gen X, sisanya 5 persen sekitar itu baby boomers dan Gen Z,"ungkapnya.
Pengguna Paylater
Lalu, pengguna paylater di My BCA ternyata sudah menembus angka 150 ribu-an pengguna, dengan nilai outstanding Rp 339 miliar.
Menurut Wangsawijaya, nilai ini mengalami pertumbuhan sekitar 148 persen year on year dibanding periode sebelumnya.
"Per 31 Januari 2025 itu, outstanding paylater My BCA mencapai Rp 339 miliar. Ini berkembang, mengingat usianya baru 1 tahunan, tapi bertumbuhnya audah 148 persen YoY,"katanya
Bijak Gunakan Paylater
Meski begitu, Wangsawijaya mengingatkan, agar lebih bijak dalam penggunaan paylater. Namun di aplikasi ini, nasabah hanya bisa menggunakannya untuk pembelian minimal Rp 100 ribu untuk transaksi.
Sehingga, paylater tidak bisa dicairkan dalam bentuk uang tunai. Langkah ini dilakukan agar nasabah tidak mencari solusi namun menimbulkan masalah baru.
"Kita mendesain produk ini untuk pengelolaan financial. Ini bukan paylater untuk jadi uang atau cash off, itu nanti kecenderungannya yang enggak perlu, ini didesain untuk mmbeli barang atau keperluan sifatnya emergency,"katanya.
Advertisement
