Prabowo Bertemu 8 Pengusaha Besar, Bahas Apa Saja?

Pertemuan Prabowo dan delapan pengusaha menjadi ajang diskusi strategis antara pemerintah dan dunia usaha mengenai perkembangan ekonomi nasional serta program-program utama yang tengah dijalankan

oleh Agustina Melani Diperbarui 07 Mar 2025, 09:44 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2025, 09:44 WIB
Prabowo Bertemu 8 Pengusaha Indonesia, Bahas Apa Saja?
Presiden Prabowo Subianto menerima kehadiran delapan pengusaha besar di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, (6/3/2025). (Foto: BPMI Setpres)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima kehadiran delapan pengusaha besar di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 6 Maret 2025.

Pertemuan ini menjadi ajang diskusi strategis antara pemerintah dan dunia usaha mengenai perkembangan ekonomi nasional serta program-program utama yang tengah dijalankan. Demikian seperti dikutip dari laman Setkab, Jumat (7/3/2025).

Delapan pengusaha yang hadir dalam pertemuan tersebut berasal dari berbagai sektor industri, di antaranya Anthony Salim, Sugianto Kusuma, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata. Masing-masing memiliki latar belakang bisnis yang berbeda, mulai dari sektor pangan, properti, energi, keuangan, hingga manufaktur.

Dalam suasana yang hangat dan produktif, Presiden Prabowo membahas sejumlah isu strategis, termasuk program makan bergizi gratis yang menjadi salah satu kebijakan unggulan pemerintah, pembangunan infrastruktur, penguatan industri tekstil, hingga upaya swasembada pangan dan energi.

Selain itu, industrialisasi dan pengelolaan investasi melalui Badan Pengelola Investasi Danantara juga menjadi topik utama dalam perbincangan.

Pada kesempatan tersebut Kepala Negara mengapresiasi peran serta para pengusaha dalam mendukung berbagai kebijakan pemerintah, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.

"Pertemuan ini mencerminkan upaya pemerintah dalam membangun komunikasi yang erat dengan dunia usaha, guna memastikan stabilitas ekonomi nasional serta menarik investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri," demikian seperti dikutip dari laman setkab.

Ke depan, sinergi antara pemerintah dan sektor swasta diharapkan semakin kuat dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju dengan ekonomi yang mandiri dan berdaya saing tinggi sesuai asta cita Presiden Prabowo. Turut mendamping Presiden pada pertemuan tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Promosi 1

Prabowo Subianto Pamer 3 Kebijakan Strategis yang Ditetapkan Februari 2025

Pembentukan Danantara
Presiden Prabowo Subianto resmi meneken Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didalamnya mengatur pembentukan Danantara. (Arief/Liputan6.com)... Selengkapnya

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto pamer sejumlah kebijakan strategis yang diambil sepanjang Februari 2025. Mulai dari kewajiban penyimpanan devisa hasil ekspor, peluncuran dana investasi, hingga peresmian layanan bank emas.

"Bulan ini, bulan Februari 2025. Boleh dikatakan adalah bulan bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia kita," ungkap Prabowo dalam Peresmian Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia, di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

"Pemerintah yang saya pimpin sekarang telah melakukan beberapa kebijakan strategis sebagai ikhtiar menuju kemandirian ekonomi, menuju Indonesia yang aman, adil, makmur, kuat, berdiri di atas kaki kita sendiri," imbuhnya.

Dia menguraikan 3 kebijakan strategis yang telah diambilnya. Pertama, pada 17 Februari 2025 lalu, Prabowo mewajibkan seluruh dana devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) disimpan di dalam negeri. Jangka waktunya terhitung 1 tahun.

Hal tersebut, berlaku bagi perusahaan yang mendapatkan pembiayaan dari bank nasional maupun bank negara. Devisa hasil ekspornya harus disimpan kembali di bank di dalam negeri untuk satu tahun kedepan.

"Hal ini sudah dilakukan oleh banyak negara cukup lama. Dengan langkah ini yang mulai berlaku bulan Maret tanggal 1, maka devisa hasil ekspor kita diperkirakan akan tambah sebanyak 80 miliar USD di tahun 2025. Karena kita mulai 1 Maret, diperkirakan 1 tahun akan mencapai minimal 100 miliar USD devisa kita," urainya.

Peluncuran Danantara

Kedua, Prabowo resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) pada 24 Februari 2025. Badan baru ini akan mengelola kekayaan sekitar USD 900 miliar dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dana itu akan digunakan untuk menggerakkan pembangunan industrialisasi dan hilirisasi nasional.

"Sehingga nilai tambah dari semua sumber daya alam kita, semua produksi kita bisa dipercepat secara signifikan, nilai tambah bisa belasan kali, bisa puluhan kali, bahkan bisa ratusan kali," ucapnya.

 

 

Pengelolaan Kekayaan Negara

Prabowo Pimpin Sidang Kabinet Perdana di Istana Jakarta
Presiden Prabowo Subianto didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka memimpin sidang perdana Kabinet Merah Putih di Istana, Jakarta, Rabu (23/10/2024). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)... Selengkapnya

Dia menuturkan, pengelolaan kekayaan negara harus dilakukan secara maksimal dan terukur. Meski, diakuinya inisiatif Danantara banyak dipandang sebelah mata. 

"Tapi dengan niat yang baik, dengan tekad yang kuat, dengan belajar dari semua pengalaman, dengan keinginan untuk menegakkan pemerintah yang bersih, yang bebas dari korupsi, kita yakin dan percaya bahwa kekayaan kita akan dijaga, karena kekayaan kita adalah milik anak dan cucu kita," bebernya.

Bank Emas Perdana

Ketiga, Presiden Prabowo telah meresmikan layanan Bank Emas yang dikelola oleh BUMN. Ada PT Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk yang akan menjalankan bullion bank services tersebut. Ini jadi Bank Emas perdana yang dimiliki Indonesia.

"Hari ini menjelang 80 tahun kita merdeka, dengan bangga pertama kali dalam sejarah, bangsa Indonesia yang punya cadangan emas ke-6 terbesar di dunia, untuk pertama kalinya akan memiliki Bank Emas," kata dia.

"Saya paham bahwa persiapan Bank Emas ini memakan waktu cukup lama, kalau tidak salah lebih dari 4 tahun. Takdir saya bahwa saya yang resmikan," Prabowo Subianto menambahkan.

 

OJK Siap Kawal

20151104-OJK Pastikan Enam Peraturan Akan Selesai Pada 2015
Petugas saat bertugas di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto akan segera meluncurkan Bank Emas perdana milik Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) siap mengawal prosesnya. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan pengawasan operasional Bank Emas berada dalam kewenangannya. Pasalnya, Bank Emas atau bullion bank menjadi salah satu layanan yang dikeluarkan oleh bank.

"Sebenarnya kalau buat kita, itu kan bank salah satu kegiatan usaha, kalau bank yang mengeluarkan, otomatis dibawah saya," ungkap Dian, di Istana Negara, Jakarta, ditulis Rabu (26/2/2025).

Dia menuturkan, telah berkoordinasi dengan pemerintah dalam hal persiapan peluncuran bank emas. 

"Tentu segala kita persiapan, kita koordinasi terus dengan antar Menko, sudah kita lakukan," ucapnya.

Dia berharap tidak ada masalah salam peluncuran bank emas perdana milik Indonesia. Apalagi dengan sejumlah persiapan yang sudah dilakukan sejak lama.

"Mudah-mudahan enggak ada masalah sama sekali, kalau saya liat persiapan sudah sangat baik dan apa yang dicita-citakan betul-betul tercapai pengelolaan aset emas kita secara lebih baik lagi," tuturnya.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya