Hatta Ragu Jembatan Selat Sunda Bisa Dibangun 2014

Pemerintah telah kehilangan waktu tiga tahun terkait pembahasan Jembatan Selat Sunda, sehingga proyek itu tak mungkin dillakukan 2014.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 15 Jul 2013, 17:49 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2013, 17:49 WIB
hatta-rajasa-pemda-130702b.jpg
Pemerintah telah kehilangan waktu tiga tahun terkait pembahasan Jembatan Selat Sunda (JSS), sehingga pembangunan mega proyek tersebut akan sulit digarap pada 2014.

"Ya kalau studi kelayakan (feasibility study/FS) dikerjakan satu tahun, berarti bisa selesai akhir 2014. Tapi untuk ground breaking, saya kira waktunya sudah mepet karena sudah kehilangan waktu tiga tahun," terang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa di Jakarta, Senin (14/7/2013).

Hatta menilai, pemerintah harus realistis dengan perkembangan pembahasan proyek Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS) yang diperkirakan menelan dana sekitar Rp 200 triliun.

Sedangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menargetkan pemasangan tiang pancang JSS dapat dimulai pada tahun depan. "Harus realistis saja. Apa mungkin 2014 bisa dibangun dengan dana sebesar itu," ujarnya.   

Tim Tujuh, kata Hatta, memasang dua opsi terkait pendanaan FS JSS. Opsi pertama, melibatkan pemrakarsa (pihak swasta) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan opsi kedua, yakni FS dikerjakan oleh opsi BUMN dan swasta atau melalui dana APBN.

"Saya sudah perintahkan untuk dibahas. Opsi itu akan diusulkan oleh tim tujuh, terdiri dari Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Umum, dan lainnya. Misalnya, Menkeu setuju pakai dana APBN, nanti diusulkan lagi ke DPR. Jadi tidak mungkin 2014 ini, karena APBN tahun depan sedang dibahas," tandas dia.

Artha Graha sebagai pemenang FS dari pihak swasta, Hatta mengatakan, menyerahkan sepenuhnya kepada Menteri BUMN, Dahlan Iskan.  

"Itu terserah Pak Dahlan saja menunjuk yang mana. Yang pasti harus memiliki kapabilitas di bidangnya, yakni BUMN karya. Tidak tiba-tiba PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII atau PTPN III memabangun JSS itu kan tidak benar. Nanti tim tujuh yang membentuknya," pungkas dia. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya