Indonesia Didepak Filipina dari Tahta Raja ASEAN

S&P menilai Indonesia tak lagi layak menjadi pemimpin pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN. Tahta kini telah beralih menjadi milik Filipina.

oleh Nurmayanti diperbarui 06 Agu 2013, 11:20 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2013, 11:20 WIB
invesment-grade130806b.jpg
Filipina secara tak terbantahkan telah menjadi pemimpin baru negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Hal ini ditegaskan lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's.

"Filipina, yang memperoleh peningkatan status ke level investment grade dari Standard & Poor's, telah mengambil alih peran pemimpin pertumbuhan ekonomi ASEAN dari Indonesia," kata Kepala Ekonomi S&P Asia Pasifik, Paul Gruenwald seperti dikutip Interaksyon, Selasa (6/8/2013).

Gruenwald memperkirakan ekonomi Filipina pada tahun ini bisa tumbuh hingga 6,9%, atau lebih cepat dibandingkan negara-negara lain di kawasan ASEAN.

Dalam proyeksinya, S&P memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini hanya akan tumbuh 6,1%, Vietnam 5,3%, dan Malaysia 5,3%.

Meski naik tinggi, ekonomi Filipinan diperkirakan mengalami perlambatan menjadi 6,1% pada tahun depan sebelum melonjak kembali ke level 6,5% pada 2013.

"Negara besar di ASEAn yang kami teliti, Indonesia, Malaysia, Filipinan, Thailand, dan Vietnam, terus melaju dengan baik. Perekonomian di negara-negara ini lebih banyak didorong konsumen domestik dibandingkan pertumbuhan industri baru," kata Gruenwald.

Untuk seluruh kawasan ASEAN, S&P memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berkembang 5,5% hingga 2015. (Nur/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya