Anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 5% serta rupiah yang melemah hingga 10.500 per dolar Amerika Serikat tampaknya mulai menarik perhatian pembuat kebijakan. Secara mendadak, pejabat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) malam ini bakal menggelar konferensi pers guna menjelaskan kondisi yang terjadi.
Dari undangan Kemenkeu yang diterima Liputan6.com, Senin (19/8/2013), konferensi pers rencananya akan digelar pada malam ini sekitar pukul 20.00 WIB sampai selesai. Agenda keterangan kali ini seputar update pasar saham, Surat Berharga Negara (SBN) dan nilai tukar rupiah.Â
Konferensi pers rencananya akan langsung dihadiri oleh Ketua OJK Muliaman Hadad, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Bambang Brodjonegoro, dan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Mirza Adityaswara.
Selain itu akan hadir juga Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, Deputi Gubernur BI, serta Wakil Ketua OJK.
Seperti diketahui, pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG terjun bebas hingga 255 poin (5,58%) ke level 4.313,51. Untuk kawasan Asia Pasifik, pelemahan indeks kali ini merupakan yang terdalam dibandingkan indeks bursa saham utama negara-negara tersebut.
Terpuruknya IHSG tak terlepas dari data-data makro ekonomi khususnya Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan Neraca Transaksi Berjalan yang masih mengalami defisit. Pelaku pasar juga dihantui oleh pelemahan nilai tukar rupiah yang menembus level terendah baru di posisi 10.500 per dolar AS. (Shd)
Dari undangan Kemenkeu yang diterima Liputan6.com, Senin (19/8/2013), konferensi pers rencananya akan digelar pada malam ini sekitar pukul 20.00 WIB sampai selesai. Agenda keterangan kali ini seputar update pasar saham, Surat Berharga Negara (SBN) dan nilai tukar rupiah.Â
Konferensi pers rencananya akan langsung dihadiri oleh Ketua OJK Muliaman Hadad, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Bambang Brodjonegoro, dan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Mirza Adityaswara.
Selain itu akan hadir juga Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, Deputi Gubernur BI, serta Wakil Ketua OJK.
Seperti diketahui, pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG terjun bebas hingga 255 poin (5,58%) ke level 4.313,51. Untuk kawasan Asia Pasifik, pelemahan indeks kali ini merupakan yang terdalam dibandingkan indeks bursa saham utama negara-negara tersebut.
Terpuruknya IHSG tak terlepas dari data-data makro ekonomi khususnya Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan Neraca Transaksi Berjalan yang masih mengalami defisit. Pelaku pasar juga dihantui oleh pelemahan nilai tukar rupiah yang menembus level terendah baru di posisi 10.500 per dolar AS. (Shd)