Perajin Tahu Tempe Mogok Berjualan di Hari Ultah SBY

Perajin tahu dan tempe mengaku sudah menjalani masa-masa berrat sejak pertengahan Agustus lalu.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Sep 2013, 12:17 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2013, 12:17 WIB
perajin-tempe-130831a.jpg
Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) mengancam akan menggelar aksi mogok produksi dan mogok berjualan terhitung mulai 9-11 September 2013. Aksi yang bertepatan dengan ulang tahun Presiden Susilo Bambang Yudhoyno tersebut merupakan buntut dari lonjakan harga kedelai baru-baru ini.

Ancaman mogok tersebut disampaikan Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifuddin saat konferensi pers di Pusdiklat Perum Bulog. "Ini berdasarkan permintaan dan desakan dari pengrajin tahu tempe, maka kami akan melakukan aksi solidaritas ini. Kami tidak akan melakukan sweeping terhadap pelaku usaha tempe tahu, karena ini mereka yang minta," ujarnya di Jakarta, Minggu (1/9/2013).

Menurut Aip, keputusan tersebut diambil setelah rapat koordinasi yang dihadiri oleh pusat-pusat Kopti (Puskopti) di seluruh Indonesia sejak kemarin hingga hari ini di Gedung Bulog II Jakarta. Dijelaskannya, pengrajin tempe tahu sejak pertengahan Agustus 2013 banyak yang tidak produksi atau mengurangi produksi tempe tahu serta merumahkan para pekerjanya.

"Ini akbat dari tidak terkendalinya dan kenaikan harga yang tidak wajar. Kami berat hati lakukan mogok ini, ini agar supaya masyarakat juga tahu," lanjutnya.

Menanggapi jadwal aksi mogok yang bertepatan dengan hari ulang tahun Presiden SBY, Aip mengaku tidak tahu jika kedua hal tersebut pertepatan.

"Kami lakukan ini semata karena kalau kedelai ini tidak ada, maka mereka (pengrajin) tidak bisa produksi, otomatis juga tidak bisa makan, ini yang kami khawatirkan," jelasnya.

Dalam kesempatan ini, para perajin juga meminta maaf dan berharap pengertian dari masyarakat. "Semua ini terpaksa kami lakukan. Kami juga mohon agar tidak ada tindakan anarkis," tandasnya. (Dny/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya