Harga Kedelai Tembus Rekor Temahal dalam Sejarah RI

Aksi demonstrasi perajin tahu tempe sempat membuat harga kedelai kembali turun, sayang kondisi itu berlangsung singkat.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 05 Sep 2013, 11:38 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2013, 11:38 WIB
kedelai-melambung-130905b.jpg
Ketua Umum Gabungan Koperasi Pengusaha Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifudin mengungkapkan harga kedelai saat ini sudah mencapai Rp 10 ribu per kilogram (Kg) atau harga tertinggi dalam sejarah Indonesia.

Lonjakan kenaikan harga kedelai sebetulnya sudah mulai terasa sejak tahun lalu. Harga kedelai kala itu menyentuh angka Rp 8 ribu per kg.

"Karena kami tidak tahan, maka kami lakukan demo turun ke jalan. Aksi ini membuat harga kedelai turun di tahun yang sama menjadi Rp 6 ribu per kilo. Namun kembali melonjak dengan rata-rata Rp 8 ribu per kg kedelai, bahkan pernah sampai Rp 8,5 ribu per kg," keluh dia saat Rapat Dengar Pendapatan Permasalahan Impor Kedelai di Kantor KPPU, Jakarta, Kamis (5/9/2013).

Aip mengakui, harga kedelai sebetulnya pernah kembali merosot ke angka Rp 5 ribu-7 ribu per Kg. Sayangnya, kondisi tersebut hanya berlangsung singkat karena bahan baku tahu dan tempe itu justru terus semakin mahal dan menembus angka Rp 8,9 ribu-10 ribu per Kg, tergantung lokasinya.

"Kondisi tersebut membuat kami lebih tidak tahan lagi. Harga kedelai saat ini jadi yang tertinggi sepanjang sejarah," keluh dia.

Gakoptindo menyatakan lonjakan harga kedelai itu membuat para perajin menjadi korban yang paling menderita. Saat ini tercatat ada 115 ribu pengrajin tahu tempe dengan 1,5 juta pegawai atau total 4,5 sampai 5 juta orang.

"Ada pengrajin kecil yang rata-rata produksi 70 kg kedelai tapi sekarang cuma 50 kg dan akhirnya memberhentikan pegawainya. Imbas terbesar kepada pengrajin kecil sedangkan kalau pengrajin besar tinggal mengatur kurangi produksi dan kecilkan ukuran (produksi)," ujar dia.(Fik/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya