Menteri Koordinator Perekonomian (Menkoperekonomian) Hatta Rajasa mengatakan, pertemuan negara anggota APEC 2013 yang berlangsung di Bali, bukan hanya sekedar mempercepat liberalisasi perdagangan di kawasan Asia Pasifik, melainkan mengedepankan nilai keteradilan diantara semua anggota-anggota APEC lainnya.
"Itu yang kami gagas pada saat event APEC yang berjalan lamanya. Tidak hanya merealisasikan liberalisasi perdagangan itu secepatnya, tapi nilai keadilan juga harus ditingkatkan," ujar Hatta ketika ditemui dalam acara launching buku dongeng anak di Godong Ijo, Depok, Sabtu (12/10/2013).
Hatta mengajak agar melihat APEC dan posisi Indonesia dalam perspektif lebih optimis ketimbang dalam sudut pandang kritisnya saja. Sehingga bisa mengambil keuntungan yang bisa diambil dari situasi global yang ada sekarang.
Menurut Hatta, pertemuan APEC juga membahas pembangunan berkelanjutan dan pembangunan yang lebih adil untuk Indonesia. Pasalnya didalam event APEC terdapat pembangunan kapasitas manusia di dunia.
Dengan terjadinya negosiasi kerja sama semacam ini, maka bisa mencegah ketimbangan baik dalam pembangunan ekonomi maupun neraca perdagangan Indonesia. Paling terpenting juga bisa mencegah terjadinya defisit antara negara berkembang terhadap negara maju. (Dis/Nur)
"Itu yang kami gagas pada saat event APEC yang berjalan lamanya. Tidak hanya merealisasikan liberalisasi perdagangan itu secepatnya, tapi nilai keadilan juga harus ditingkatkan," ujar Hatta ketika ditemui dalam acara launching buku dongeng anak di Godong Ijo, Depok, Sabtu (12/10/2013).
Hatta mengajak agar melihat APEC dan posisi Indonesia dalam perspektif lebih optimis ketimbang dalam sudut pandang kritisnya saja. Sehingga bisa mengambil keuntungan yang bisa diambil dari situasi global yang ada sekarang.
Menurut Hatta, pertemuan APEC juga membahas pembangunan berkelanjutan dan pembangunan yang lebih adil untuk Indonesia. Pasalnya didalam event APEC terdapat pembangunan kapasitas manusia di dunia.
Dengan terjadinya negosiasi kerja sama semacam ini, maka bisa mencegah ketimbangan baik dalam pembangunan ekonomi maupun neraca perdagangan Indonesia. Paling terpenting juga bisa mencegah terjadinya defisit antara negara berkembang terhadap negara maju. (Dis/Nur)