Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) memastikan rencana pemerintah mengurangi penggunaan uang tunai di masyarakat tidak akan menggerus usaha bisnis perusahaan dalam mencetak uang kertas.
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) saat ini memang tengah menggalakan layanan electronic money (e-Money) guna mengurangi penggunaan uang tunai di masyarakat.
Direktur Utama Perum Peruri, Prasetio mengatakan, rencana pemerintah mengurangi mata uang, tidak akan berdampak negatif menurunnya permintaan mata uang kertas.
"Pemerintah sudah banyak bicara, agar pemakaian uang kertas harus turun dan digantinya dengan e-money. Namun, saya yakin uang kertas masih dinikmati banyak orang," ujar Prasetio ketika ditemui dalam acara Pembukaan Pacific Rim Banknote Printers Conference di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Prasetio memperkirakan penggunaan e-money belum bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Pasalnya, kebutuhan e-money hanya diserap oleh masyarakat yang berada di tingkah menengah hingga ke atas.
Dengan kondisi itu, Peruri yakin kebutuhan uang kertas masih diperlukan masyarakat terutama warga pelosok dalam beberapa periode ke depan. Selama ini masyarakat pelosok memang masih mengedepankan penggunaan uang kertas dibanding dengan e-money tersebut.
"Jadi kami tidak khawatir dengan keadaan dan rencana baru itu. Negara maju saja yang sudah menggunakan e-monet, toh mereka masih menggunakan uang kertas, apalagi permintaan uang kertas disana masih sangat tinggi," jelas Prasetio. (Dis/Shd)
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) saat ini memang tengah menggalakan layanan electronic money (e-Money) guna mengurangi penggunaan uang tunai di masyarakat.
Direktur Utama Perum Peruri, Prasetio mengatakan, rencana pemerintah mengurangi mata uang, tidak akan berdampak negatif menurunnya permintaan mata uang kertas.
"Pemerintah sudah banyak bicara, agar pemakaian uang kertas harus turun dan digantinya dengan e-money. Namun, saya yakin uang kertas masih dinikmati banyak orang," ujar Prasetio ketika ditemui dalam acara Pembukaan Pacific Rim Banknote Printers Conference di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Prasetio memperkirakan penggunaan e-money belum bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Pasalnya, kebutuhan e-money hanya diserap oleh masyarakat yang berada di tingkah menengah hingga ke atas.
Dengan kondisi itu, Peruri yakin kebutuhan uang kertas masih diperlukan masyarakat terutama warga pelosok dalam beberapa periode ke depan. Selama ini masyarakat pelosok memang masih mengedepankan penggunaan uang kertas dibanding dengan e-money tersebut.
"Jadi kami tidak khawatir dengan keadaan dan rencana baru itu. Negara maju saja yang sudah menggunakan e-monet, toh mereka masih menggunakan uang kertas, apalagi permintaan uang kertas disana masih sangat tinggi," jelas Prasetio. (Dis/Shd)