Indonesia, Surganya Kemewahan Pekerja Asing

Indonesia berada di peringkat kedua sebagai negara tujuan pekerja asing di kawasan Asia Tenggar. Posisi ini lebih baik dari Malaysia.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 31 Okt 2013, 14:40 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2013, 14:40 WIB
pekerja-ahli-130528b.jpg
Indonesia menjadi salah satu negara pilihan para ekspat asing baik untuk berbisnis maupun mencari kerja. Terbukti, peringkat Indonesia mengalahkan Malaysia sebagai negara yang paling disukai para pekerja asing.

Dikutip Liputan6.com dari laporan HSBC Bank bertajuk Expat Explorer, Kamis (31/10/2013), Indonesia berada di posisi ke-6 dari 37 negara yang disurvei. Peringkat ini dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan Malaysia yang hanya mampu bertengger di peringkat ke-14.

Dalam skala lebih kecil yaitu regional Asia Tenggara, peringkat Indonesia hanya terpaut satu tingkat di bawah Thailand yang berada di posisi teratas. Sementara Malaysia bertengger di posisi ke-6 sebagai negara favorit para ekspatriat dari seluruh dunia.

Keunggulan Indonesia dinilai para ekspat asing karena pertumbuhan ekonominya yang terus meningkat. Tak hanya itu, para pekerja asing ini juga memilih tinggal di Indonesia karena menyediakan biaya hidup jauh lebih murah dibandingkan negara tetangganya, Malaysia.

Selama ini, warga asing yang tinggal dan bekerja di Indonesia juga menikmati harga kebutuhan hidup sehari-hari yang lebih murah. Dibandingkan Malaysia, harga transportasi dan akomodasi di Indonesia pun masih terhitung lebih rendah.

Tahun ini, para pekerja asing lebih memilih kawasan Asia Tenggara. Dari 37 negara yang disurvei, negara-negara di Asia Tenggara dianggap sebagai tempat tinggal paling hemat biaya bagi para pendatang asing. Di ASEAN, Indonesia tercatat mengungguli Singapura dan Malaysia, tapi masih berada di bawah Thailand yang menduduki posisi pertama.

Sekadar informasi, survei HSBC Bank tersebut melibatkan 7004 pekerja asing dari berbagai negara dan diselenggarakan selama tiga bulan dari April hingga Juni 2013. Pertanyaan yang diberikan pada para responden terkait negara tujuannya berkisar soal peluang mencetak uang, biaya hidup, gaya dan kepuasan hidup serta pendapatannya.(Sis/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya