Dari 20 tahun usia pensiun yang diperkirakan, orang Indonesia hanya mampu memenuhi 10 tahun kebutuhan hidup mereka. Kondisi ini didasarkan dari cara mereka mengelola keuangan dan perilaku menabung saat ini.
Dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 4,1 juta, para investor memperkirakan bahwa mereka hanya dapat menabung sejumlah Rp 224,2 juta sebelum memasuki usia pensiun.
Vice President Director Chief Agency, Employees Benefits and Shariah Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Nelly Husnayati mengatakan Manulife Investor Sentiment Index (MISI) mencatat 3 dari 5 responden merasa mungkin atau mampu memperoleh pensiun yang didambakan.
Dia menyebutkan, 68% investor di Indonesia berharap dapat tetap bekerja penuh atau paruh waktu setelah pensiun. Angka tersebut lebih rendah dari masyarakat Singapura yang mencatat hasil indeks sebesar 69%. Para investor mengungkapkan sumber tambahan dana hari tua yang bisa diandalkan berasal dari dana pensiun, produk asuransi individu dan pendapatan dari investasi properti.
"Sebagian besar investor berharap bisa tetap bekerja pada usia pensiun mereka, untuk memenuhi kekurangan tersebut," ungkapnya di Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Menurut Nelly, ada banyak alasan mengapa investor tidak mampu tabungan yang cukup untuk masa pensiun. Namun keputusan untuk bekerja setelah usia pensiun pun, bukan pilihan yang tepat baik bagi kesehatan maupun produktivitas seseorang.
Dari hasil survei MISI juga terungkap, responden berusia 30-49 tahun mengungkapkan bahwa pendidikan anak adalah alasan utama mengapa mereka tidak merencanakan pensiun lebih awal. Sedangkan responden berusia 25-39 tahun menyatakan bahwa mereka masih terlalu muda untuk memulai perencanaan hari tua.
Survei ini menunjukan bahwa satu diantara sepuluh responden tidak merencanakan pensiun mereka sama sekali. "Ke depannya, menutup kekurangan tabungan pensiun akan menjadi tantangan bagi kebanyakan orang. Terus bekerja walaupun mencapai usia pensiun semakin menjadi kebutuhan walaupun merupakan solusi yang sedapat mungkin ingin dihindari," tandasnya.
MISI ini sendiri merupakan survei yang dilakukan oleh Manulife setiap kuartal untuk mengukur dan melihat pandangan investor di Indonesia dan beberapa negera Asia seperti Hong Kong, China, Taiwan, Jepang, Malaysia dan Singapura. Di Indonesia, Survei dilakukan di Jakarta, Surabaya dan Medan.
Para responden merupakan investor kelas menengah ke atas yang berusia 25 tahun ke atas dan merupakan pengambil keputusan utama dalam bidang finansial di keluarga masing-masing dan memiliki produk investasi.(Dny/Shd)
Dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 4,1 juta, para investor memperkirakan bahwa mereka hanya dapat menabung sejumlah Rp 224,2 juta sebelum memasuki usia pensiun.
Vice President Director Chief Agency, Employees Benefits and Shariah Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Nelly Husnayati mengatakan Manulife Investor Sentiment Index (MISI) mencatat 3 dari 5 responden merasa mungkin atau mampu memperoleh pensiun yang didambakan.
Dia menyebutkan, 68% investor di Indonesia berharap dapat tetap bekerja penuh atau paruh waktu setelah pensiun. Angka tersebut lebih rendah dari masyarakat Singapura yang mencatat hasil indeks sebesar 69%. Para investor mengungkapkan sumber tambahan dana hari tua yang bisa diandalkan berasal dari dana pensiun, produk asuransi individu dan pendapatan dari investasi properti.
"Sebagian besar investor berharap bisa tetap bekerja pada usia pensiun mereka, untuk memenuhi kekurangan tersebut," ungkapnya di Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Menurut Nelly, ada banyak alasan mengapa investor tidak mampu tabungan yang cukup untuk masa pensiun. Namun keputusan untuk bekerja setelah usia pensiun pun, bukan pilihan yang tepat baik bagi kesehatan maupun produktivitas seseorang.
Dari hasil survei MISI juga terungkap, responden berusia 30-49 tahun mengungkapkan bahwa pendidikan anak adalah alasan utama mengapa mereka tidak merencanakan pensiun lebih awal. Sedangkan responden berusia 25-39 tahun menyatakan bahwa mereka masih terlalu muda untuk memulai perencanaan hari tua.
Survei ini menunjukan bahwa satu diantara sepuluh responden tidak merencanakan pensiun mereka sama sekali. "Ke depannya, menutup kekurangan tabungan pensiun akan menjadi tantangan bagi kebanyakan orang. Terus bekerja walaupun mencapai usia pensiun semakin menjadi kebutuhan walaupun merupakan solusi yang sedapat mungkin ingin dihindari," tandasnya.
MISI ini sendiri merupakan survei yang dilakukan oleh Manulife setiap kuartal untuk mengukur dan melihat pandangan investor di Indonesia dan beberapa negera Asia seperti Hong Kong, China, Taiwan, Jepang, Malaysia dan Singapura. Di Indonesia, Survei dilakukan di Jakarta, Surabaya dan Medan.
Para responden merupakan investor kelas menengah ke atas yang berusia 25 tahun ke atas dan merupakan pengambil keputusan utama dalam bidang finansial di keluarga masing-masing dan memiliki produk investasi.(Dny/Shd)