Harga Properti Melambung Cepat Picu Krisis Ekonomi

Kenaikan harga dan perkembangan sektor properti yang cepat dapat mendorong terjadinya krisis di sebuah negara.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Nov 2013, 14:50 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2013, 14:50 WIB
kredit-properti-131126b.jpg
Bank Indonesia menilai, harga dan perkembangan sektor properti yang cepat dapat memicu terjadinya krisis di sebuah negara.

"Di suatu negara krisis itu yang menyebabkan adalah sektor properti, kenaikan harga cepat, dan pertumbuhan cepat," ujar Asisten Gubernur BI, Mulia Siregar di Hotel Gran Mulia, Jakarta, Selasa (26/11/2013).

Dari hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia tahun 2013 ini terdapat setidaknya 81% responden yang memiliki properti beralasan membeli properti adalah ekspektasi kenaikan harga.

Mulia mengungkapkan, hal ini yang menjadi perhatian Bank Indonesia selama ini sehingga melakukan revisi aturan mengenai Loan to Value (LTV) pada September 2013 lalu.

"Akibat pemahaman ini konsumen tetap bersedia membeli properti berapapun harganya, karena keyakinan mereka kedepan akan naik," kata Mulia.

Lebih lanjut Mulia mengatakan, Indonesia perlu terus belajar dan mengambil pengalaman yang pernah dialami beberapa negara maju yang pernah mengalami krisis akibat tingginya harga properti ini.

"Kalau kita ketahui pengalaman negera seperti itu kita harus ambil pengelaman mereka supaya tidak krisis," ujar Mulia.

Aturan loan to value merupakan rasio pinjaman terhadap nilai rumah dalam kredit pemilikan rumah (KPR). (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya