Kesan angkuh dan unik merupakan dua faktor yang melahirkan serta membesarkan produk mewah Prada. Mereknya bukan nama baru di jajaran produk mewah dan mahal dunia.
Â
Awalnya, Prada yang merupakan bisnis keluarga tersebut tidak menerima anggota perempuan untuk terlibat mengurus perusahaan. Ironisnya, justru di tangan anak dan cucu perempuan pendiri Prada, bisnis fashion itu tumbuh subur.
Advertisement
Salah satu produk mewah yang membuat Prada dikenal dunia adalah tas buatannya. Dengan desain dan warna yang berbeda dari produk mahal lainnya, Prada berhasil menciptakan jalan sendiri bagi keluarganya.
Tengok saja, Prada berhasil menjual tas paling mahalnya seharga 6.100 poundsterling atau setara Rp 119,7 juta. Tentu saja hanya kalangan atas yang mampu membelinya.
Berikut lika-liku perjalanan Prada hingga melahirkan salah satu tas termahal di dunia seperti dikutip dari Vogue, The Lifestyle Lounge, situs resmi Prada Group dan sejumlah sumber lainnya, Jumat (29/11/2013):
Prada pernah buat koper dari tempurung kura-kura
Mario dan Martino Prada adalah dua kakak beradik yang berhasil melahirkan merek super mewah Prada. Pada 1913, kedua bersaudara ini mendirikan sebuah toko bernama Fratelli Prada di Milan, Italia.
Awalnya toko tersebut hanya menjual produk-produk yang terbuat dari kulit. Bisnis keluarga tersebut juga memasarkan koper dan tas wanita impor asal Inggris.
Melihat persaingan pasar yang ketat, Mario dan Martino pun memutar otak untuk tetap bisa bertahan. Akhirnya guna menggaet para konsumen kelas atas, keduanya merancang koper yang terbuat dari kayu, kristal bahkan tempurung kura-kura guna membuatnya ringan dibawa kemana-mana.
Sukses pertama Prada diraih ketika produknya dinobatkan sebagai `Official Supplier to the Italian Royal Household`. Artinya, Prada merupakan pemasok resmi produk-produk milik anggota kerajaan.
Advertisement
Perempuan tak boleh masuk bisnis fashion Prada
Sebagai pendiri bisnis fashion Prada, Mario tidak percaya perempuan bisa ikut terlibat dalam bisnisnya. Dia pun melarang anggota keluarga perempuan unuk terjun ke dalam perusahaan tersebut.
Ironisnya, putra lelaki Mario justru sama sekali tidak tertarik dengan bisnis keluarga tersebut. Akhirnya, anak perempuan Mario, Luisa Prada, yang ditunjuk untuk menggerakkan roda perusahaan.
Luisa pun menjadi nahkoda perusahaan selama 20 tahun setelah ayahnya wafat pada 1958. Setelah lengser dari perusahaan, anak perempuan Luisa, Miuccia menjabat sebagai orang nomor satu di perusahaan Prada pada 1978.
Nyaris bangkrut, Prada bangkit karena inovasi pada produk tasnya
Saat Miuccia meneruskan kepemimpinan sang ibu di perusahaan, Prada tengah bergelut dengan kondisi keuangan yang rumit. Pasalnya, persaingan di pasar semakin ketat khususnya dengan produsen koper ternama lainnya seperti Gucci yang juga berbasis di Milan.
Namun berkat sejumlah desainnya yang inovatif, dia berhasil menciptakan jalan sendiri bagi perusahaan hingga bisa memimpin dunia fashion hingga saat ini. Berbekal saran dari sang suami, Patrizio Bertelli, Miuccia mengubah gaya rancangan koper Prada sebelumnya.
Miuccia memulai popularitasnya pada 1985 saat dia merilis sejumlah tas tangan dan tas punggung yang terbuat dari nilon hitam. Saat itu tas-tas buatannya mulai menguasai dunia fashion di sejumlah negara.
Tas paling mahal Prada, harganya Rp 119,7 juta
Advertisement
Tas-tas tangan buatan Prada dianggap sebagai koleksi paling pestisius di dunia. Bahkan ada yang berani menjualnya hingga di atas US$ 10 ribu karena kemewahan mereknya.
Biasanya, Prada hanya menjual tas dengan kisaran harga antara 1.000-3.000 poundsterling. Tetapi untuk Ostrich Leather Tote, Prada berani menawarkan harga dua kali lipatnya hingga 6.100 poundsterling atau setara Rp 119,7 juta.
Warna kuning di tas tersebut, berasal dari kilauan emas asli. Selain itu, bahan yang digunakan untuk membuat tas juga halus dan anti air.
Prada selalu hadir berbeda dari produk mewah lainnya
Hingga kini, Prada diketahui telah membuka 250 cabang butik yang tersebar di berbagai negara. Uniknya, berbeda dengan produk-produk mewah lainnya, logo Prada tak pernah menjadi elemen desain yang jelas.
Begitulah, Prada besar dengan citra`anti status` dan `keangkuhannya`. Selama 1980-an, label mewah lain bermain dengan warna cerah. Sementara banyak dari produk tas Prada justru menghadirkan banyak tas berwarna gelap, coklat atau krem.
Kabar lain yang tak kalah unik, Prada saat ini memegang 10% saham Gucci dan diketahui sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan saingannya tersebut. Tak berhenti berinovasi, Prada melahirkan merek fashion baru, Miu-miu pada 1992. (Sis/Igw)
Advertisement