Alasan Petral Bermarkas di Singapura

Petral, anak usaha Pertamina yang bertugas berbisnis impor minyak bermarkas di Singapura. Ini penjelasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Des 2013, 09:36 WIB
Diterbitkan 16 Des 2013, 09:36 WIB
petral-131216b.jpg

Meski menjadi anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Energy Trading (Pertal) yang bertugas berbisnis impor minyak bermarkas di Singapura, berikut alasan Pertamina menempatkan anak usahanya di negeri singa tersebut.

Seperti dikutip Liputan6.com dari bahan presentasi tertulis Direktur Utama Pertamina Karena Agustiawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (16/12/2013).

Karen menjelaskan pemilihan markas Petral di Singapura karena negara tersebut merupakan pusat perdagangan fisik minyak terbesar di dunia dan memiliki fasilitas yang sangat memadai.

Perusahaan trading yang berbasis di Singapura memperoleh keuanggulan berada pada salah satu pasar over the counter (OTC) swaps terbesar di dunia.

"Hal ini menempatkan mereka di pusat aktivitas trading dan memungkinkan traders memperoleh akses terbaik atas harga yang paling kompetitif dan informasi pasar yang terbaik," kata Karen di bahan tersebut.

Selain itu, keuntungan Petral berlokasi di Singapura akan memberikan pemahaman yang mendalam atas dinamika pasar setiap hari melalui interaksi langsung dengan pelaku pasar lainnya, termasuk Platts Window terkait peran mereka dalam penentuan harga minyak mentah dan produk kilang.

"Dengan ukuran pasar Singapura yang besar, perusahaan trading memiliki akses yang lebih besar dan memiliki pengakuan yang baik serta dukungan yang kuat dari rekan bisnis," ungkapnya.

Sistem hukum di Singapura juga menjadi alasan Pertamina menempatkan Petral di negara tersebut. Sistem hukum disana dipandang memberikan kepastian sehingga lebih banyak perusahaan yang bersedia berinteraksi dengan perusahaan yang berbasi di Singapura.

Akses untuk permodalan usaha di Singapura juga lebih tinggi dibandingkan pusat keuangan lainya seperti Amerika Serikat dan Swiss.

"Saat ini Petral diberikan credit line facility sebesar US$ 4,4 miliar dan mendapat rate LC Cost yang relatif rendah. Petral medapat lowest corporate tax dari otoritas Singapura sebesar 5%," pungkasnya. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya