RI Stop Ekspor Bijih Mineral, Produksi Alumunium China Terancam

Kekuatan China di industri alumunium global bisa melemah akibatkebijakan larangan ekspor mineral mentah yang diterapkan pemerintah Indonesia

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 13 Jan 2014, 11:45 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2014, 11:45 WIB
biji-mineral-140113b.jpg

Kekuatan China di industri alumunium global bisa melemah akibat kebijakan larangan ekspor mineral mentah yang diterapkan pemerintah Indonesia. Hal tersebut diungkapkan produsen alumunium terbesar ketiga di dunia yang berbasis di Pittsburgh, Amerika Serikat (AS) yang turut menikmati keuntungan dari produksi alumunium China.

Pada Minggu, 12 Januari 2014,  pemerintah Indonesia secara efektif memberlakukan kebijakan Undang-undang Mineral dan Batu Bara (Minerba) yang telah lama tertunda dan melarang pengiriman mineral mentah seperti bijih nikel dan bauksit.

Seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Senin (13/1/2014), kebijakan tersebut juga dirancang guna mendorong sejumlah perusahaan di Indonesia untuk segera membangun pabrik pengolahan dan smelter sendiri di dalam negeri. sementara itu, para pakar energi memprediksi, langkah tersebut dapat mempengaruhi perdagangan bauksit dan nikel. Timah kemungkinan kecil akan terkena dampak serupa.

Sejauh ini, hampir seperempat impor bauksit China yang digunakan sebagai bahan baku produksi alumuniumnya, berasal dari Indonesia. Tentu saja, CEO Alcoa Klaus Kleinfeld yakin larangan tersebut dapat memaksa pemerintah China membatasi sebagian kapasitas penyulingan dan peleburannya.

"China saat ini sedang merasa cemas, dan Anda bisa melihatnya dari berbagai tindakan yang diambil pemerintahnya," ungkap Kleinfeld yang melihat adanya peningkatan pembelian bauksit China dalam beberapa bulan terakhir.

Industri alumunium China telah mengalami banyak peningkatan pasokan dalam kurun waktu lebih dari sembilan bulan terakhir. Menurut Kleinfeld, itu merupakan salah satu strategi China guna mengantisipasi larangan ekspor mineral di Indonesia.

"Mereka sedang bersiap menghadapi berbagai kemungkinan yang akan menimpa pasarnya," tutur dia.

Selama ini, Alcoa menerima keuntungan yang besar dari produksi alumunium besar-besaran yang dilakukan China. Meskipun Alcoa memang
memiliki portofolio aset dalam jumlah besar. (Sis/Ndw)

Baca Juga:

Cegah PHK di Sektor Tambang, Pemerintah Terbitkan PP Minerba

RI Rela Duit Melayang daripada Bijih Mineral Diekspor Gila-gilaan

Harga Nikel dan Tembaga Naik Jelang Larangan Ekspor Mineral

Stop Ekspor Bijih Mineral, RI Tahan 10 Kapal China

Mulai 12 Januari Pukul 00.00 WIB, Bea Cukai Cegah Ekspor Mineral

[VIDEO] Larangan Ekspor Mineral, Lebih Banyak Untung atau Rugi?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya