Italia Kalah Karena Kepanasan?

Gelandang PSG ini juga mengakui ada beberapa tim yang sudah terbiasa bermain di kondisi suhu yang tinggi.

oleh Antonius Hermanto diperbarui 22 Jun 2014, 01:17 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2014, 01:17 WIB
Thiago Motta
Thiago Motta (Reuters/ Alessandro Garofalo)

Liputan6.com, Recife: Gelandang Italia, Thiago Motta menilai kekalahan timnya atas Kosta Rika disebabkan karena panasnya suhu di lapangan saat mereka bertanding. Bahkan Motta menyebut timnya dapat memenangkan laga apabila pertandingan dimulai selepas pukul 13.00 waktu setempat.

"Saya tidak tahu apa Italia dapat memenangkan laga jika pertandingan diundur beberapa jam. Tapi yang jelas itu akan berbeda, jika semuanya tidak bermasalah dengan suhu, seperti saat Inggris berhadapan dengan Uruguay yang saat itu suhu hanya sekitar 14 derajat, mungkin pertandingan akan jauh berbeda," jelas Motta dalam Goal (21/6).

Pada saat Italia menghadapi Kosta Rika, Thiago Motta dan kawan-kawan memang kesulitan mengembangkan permainan. Akibatnya, mereka harus menyerah 0-1 dari tim yang tidak diunggulkan di fase grup D itu.


Memang saat ajang empat tahunan tersebut dinyatakan akan digelar di Brasil, banyak tim dari Benua Eropa yang segera melakukan latihan untuk beradaptasi di suhu yang panas. Skuat asuhan Cesare Prandelli sendiri sempat berlatih di dalam sauna untuk meningkatkan ketahanan tubuh mereka di cuaca panas.

Gelandang Paris Saint Germain ini juga mengakui ada beberapa tim yang sudah terbiasa bermain di kondisi suhu yang tinggi. "Beberapa dari mereka sudah pernah bermain dengan suhu seperti ini."

"Mereka mampu bermain dengan mobilitas yang tinggi. Salah satunya adalah Kosta Rika yang mampu bermain cepat dengan atau tanpa bola," tutup dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya