Liputan6.com, Madrid - Real Madrid sangat berduka dengan kepergian legenda sekaligus Presiden Kehormatannya, Alfredo Di Stefano. Ia pergi pada usia 88 tahun setelah mengalami serangan jantung pada akhir pekan lalu.
Tak hanya Madrid yang kehilangan sosok Di Stefano. Publik Spanyol dan elemen sepak bola lain juga merasa kehilangan pemain berjuluk `Saeta Rubia` ini. Berikut profil lengkap Di Stefano dari awal karier hingga masa pensiun:
Awal Karier
Di Stefano lahir pada di Barracas, dekat Buenos Aires, Argentina pada 4 Juli 1926. Ia memulai kariernya bersama klub River Plate pada usia 17 tahun. Pada tahun 1946 ia sempat dipinjamkan ke klub Huracan selama setahun. Lalu ia bergabung dengan klub Kolombia, Millonarios pada tahun 1949.
Di Stefano sudah menunjukkan prestasi cemerlang bersama tiga klub tersebut. Tercatat ia menyumbangkan enam gelar domestik selama 12 tahun pertama karier profesionalnya di Argentina dan Kolombia.
Advertisement
Jadi Legenda di Madrid
Setelah puas bertualang di Amerika Latin, Di Stefano mencoba merambah benua biru pada tahun 1964. Real Madrid menjadi klub pilihannya walau saat itu Barcelona juga mengincar tanda tangannya.
Ternyata pilihan Di Stefano tidak salah. Bersama klub Los Galacticos ia menyumbang 15 gelar, termasuk delapan gelar La Liga dan lima gelar Piala Champions secara beruntun mulai musim 1955/56 hingga 1959/60.
Tak heran Di Stefano selalu dianggap sebagai pahlawan Madrid sepanjang masa. Ia total mencetak 216 gol dari 262 laga di La Liga. Dia juga pernah tercatat sebagai topscorer Eropa dengan mencetak 49 gol dari 58 laga di benua Biru.
Sederet penghargaan pribadi juga pernah direngkuh striker yang pada masa jayanya berduet dengan Ferenc Puskas itu. Diantaranya, dua kali gelar Ballon d'Or, empat kali terpilih sebagai atlet terbaik Spanyol, dan masuk sebagai anggota FIFA 100.
Karier Timnas
Sepanjang kariernya ia sudah membela tiga negara. Dia bermain enam kali bersama timnas Argentina, dua kali bersama Kolombia, dan 31 laga bersama timnas Spanyol.
Sayangnya, Di Stefano tak pernah berpartisipasi di Piala Dunia. Pada Piala Dunia 1950 dan Argentina menolak bermain. Sementara pada tahun 1954, ia dilarang FIFA bermain karena sudah memperkuat dua negara (Argentina dan Kolombia).
Sedangkan pada tahun 1958, Di Stefano yang sudah berpindah kewarganegaraan Spanyol gagal ke Piala Dunia karena La Furia Roja tidak lolos kualifikasi.
Malangnya, pada tahun 1962, ketika Spanyol sudah masuk putaran final, ia justru absen karena cedera otot parah sebelum turnamen dimulai. Di Stefano pun urung tampil di turnamen sepak bola sejagad itu.
Advertisement
Karier Pelatih
Di Stefano menangani empat klub berbeda selama menjadi pelatih. Hanya dia tak pernah menyumbang gelar bagi klub yang pernah membesarkan namanya, Madrid. Ia justru sukses membawa trofi ketika menangani Valencia, River Plate, dan Boca Juniors.
Usau pensiun sebagai pelatih, Real Madrid mengangkatnya sebagai Presiden Kehormatan. Ia akhirnya tutup usia pada 7 Juli 2014 setelah berjuang melawan penyakit jantung yang dideritanya sejak 2005.