5 Tim yang Terpuruk di Tahun 2014

Berbicara tentang sepak bola, itu artinya, Anda tidak berdiskusi soal matematika yang bisa dihitung menggunakan rumus.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 23 Des 2014, 06:00 WIB
Diterbitkan 23 Des 2014, 06:00 WIB
Liverpool vs Arsenal
Liverpool vs Arsenal ( REUTERS/Phil Noble)

Liputan6.com, Jakarta - Sepak bola bukan matematika yang bisa dihitung menggunakan rumus. Jika berbicara soal 'Si Kulit Bundar', maka tidak hanya membicarakan soal strategi, tapi bisa juga sebuah keberuntungan.

Seperti halnya klub asal Spanyol, Atletico Madrid. Minim pemain bintang, tidak banyak uang, tapi mereka bisa mengguncang dunia dengan raihannya menjuarai La Liga musim 2013-14.

Ada tim yang beruntung, ada pula kesebelasan yang ketiban sial. Performa yang menanjang di musim sebelumnya bisa hancur lebur karena beberapa faktor. Entah apa yang terjadi dengan beberapa tim sepak bola ini, prestasi mereka turun drastis di tahun 2014.

Mau tahu tim apa saja yang melorot di tahun 2014? Simak penjelasannya berikut ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Borussia Dortmund

Arsenal Vs Borussia Dortmund
Arsenal Vs Borussia Dortmund (REUTERS/Dylan Martinez)

1. Borussia Dortmund

Musim 2013-14, Borussia Dortmund merupakan salah satu tim yang menakutkan di Jerman, bahkan Eropa. Bermodalkan kekompakan di semua lini, tim asuhan Jurgen Klopp itu hancur saat musim 2014-15.

Hingga 23 Desember 2014, di papan klasemen Bundesliga, klub yang identik dengan warna kuning tersebut berada di posisi ke-17 dengan raihan 15 poin.

Faktor utama yang menyebabkan keterpurukan Dortmund adalah Bayern Muenchen. Ya, rival mereka melucuti amunisi Dortmun. Dua pilar utama klub yang bermarkas di Signal Iduna Park, yakni Robert Lewandowski dan Mario Goetze sudah menjadi bagian Muenchen.


Liverpool

Manchester United vs Liverpool
Manchester United vs Liverpool (REUTERS/Phil Noble )

2. Liverpool

Musim lalu, Liverpool finis di peringkat dua Liga Premier Inggris. Sebenarnya, The Reds --sebutan Liverpool-- menjadi kandidat kuat pemenang Liga Inggris musim 2014-15.

Namun, manajemen The Reds melakukan kesalahan fatal dengan melepas Luis Suarez ke Barcelona. Pengganti Suarez, yakni Mario Balotelli tidak mampu menggantikan peran dari yang ditinggalkan penyerang Timnas Uruguay tersebut.

Hingga pekan ke-17, Steven Gerrard dan kawan-kawan tertatih-tatih di papan tengah klasemen Liga Inggris. Mereka berada di posisi kesepuluh dengan mengemas 22 poin.


Arsenal

Pembuktian Sanchez
Gelandang Arsenal, Mesut Ozil, terduduk usai gagal memanfaatkan peluang mencetak gol ke gawang Besiktas di ajang play-off Liga Champions di Stadion Emirates, London, (28/8/2014). (REUTERS/Eddie Keogh)

3. Arsenal

Cedera menjadi faktor utama keterpurukan Arsenal di tahun 2014. Mereka harus menerima nasib setelah beberapa pemain pilarnya, seperti Mesut Ozil hingga Aaron Ramsey berada di meja pesakitan.

Tim besutan Arsene Wenger tersebut itu terlempar dari posisi empat besar. Hingga pekan ke-17, mereka berada di posisi keenam dengan nilai 27 poin.


Manchester United

Manchester United
Manchester United (ANDREW YATES / AFP)

4. Manchester United

Tahun 2014 menjadi pertaka untuk Manchester United di bawah asuhan David Moyes. Klub berjuluk Setan Merah tersebut meraih rekor buruk sepanjang sejarah klub.

MU mengakhiri musim 2013-14 di posisi ketujuh klasemen Liga Premier Inggris. Setan Merah juga gagal meraih gelar. Hasil buruk itu membuat manajemen Setan Merah memecat Moyes pada April 2014.


Timnas Indonesia U-19

Lebih Dekat Dengan Timnas Indonesia U-19
Usai melakukan sejumlah laga uji coba, stamina Evan Dimas Cs terus mengalami peningkatan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

5. Timnas Indonesia U-19

Timnas Indonesia U-19 yang tampil superior di Piala AFF U-19 dan Kualifikasi Piala AFC U-19 dan digadang-gadang bakal membuat mimpi masyarakat Indonesia melihat negaranya tampil di Piala Dunia terkabul.

Tapi harapan itu sirna setelah Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan jadi bulan-bulanan saat Piala AFC U-19 di Myanmar. Timnas U-19 gagal total di kejuaraan tersebut.

Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut. Pemusatan latihan berkepanjangan membuat pemain jenuh dan kekecewaan pemain tampil di Turnamen COTIF, Spanyol menjadi penyebab utama kegagalan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya