Liputan6.com, Milan - Tanggal 9 Maret menjadi tanggal yang paling ditunggu-tunggu fans Internazionale. Apa pasal? Klub mereka berulang tahun pada hari itu dan kini usianya sudah 107 tahun.
Liputan6.com mencatat ada tujuh pemain yang layak dikenang sebagai pemain terhebat La Beneamata sepanjang masa. Penasaran siapa saja mereka? Cek daftar ini.
1.
1. Walter Zenga
Tidak ada kiper Inter yang membuat penampilan lebih banyak dari Walter Zenga. Pria Italia itu menuai 473 penampilan saat membela Il Biscione.
Setelah Ivano Bordon pindah ke Sampdoria pada 1983, Zenga tampil prima sebagai kiper utama dengan hanya melewatkan bola 23 kali selama musim. Prestasinya kian menanjak di musim 1986/1987 lantaran ia hanya kebobolan 17 kali dari 30 pertandingan. Dua musim setelahnya, ia membawa Inter meraih Scudetto. Sebelum meninggalkan Inter pada 1994, dia membawa mantan klubnya meraih dua piala UEFA. Zenga juga tercatat sebagai pemain pertama dari Eropa yang pindah ke MLS.
Semenjak pensiun, dia sempat melatih berbagai klub seperti Steaua Bucuresti, Palermo, Catania. Terakhir, klub sepak bola Uni Emirat Arab, Al-Jazira dibesutnya di musim 2013/2014.
Advertisement
2.
2. Giuseppe Baresi
Masa bakti Giuseppe memang kerap dibandingkan dengan Javier Zanetti. Mendapatkan debut di usia 19 tahun, ia memainkan 559 pertandingan untuk Nerazzurri.
Memang kiprahnya kerap kali tertutupi dengan Franco Baresi yang terpilih sebagai pemain terbaik satu dekade di tahun 1999. Namun pria 57 tahun itu menolong Inter mendapatkan dua scudetti, dua Coppa Italia dan Piala Supercoppa Italia.
Bermain sebagai gelandang bertahan atau bek, Baresi hanya mencetak 13 gol saja dalam 15 tahun kariernya di Inter.
Kebersamaan pria yang sering dianggap sebagai "Baresi yang satunya lagi" itu bersama Inter berakhir pada November 2014. Disinyalir kedatangan Roberto Mancini beserta staf pelatihnya mendepak posisi Giuseppe dari Appiano Gentile.
3.
3. Luis Suarez
Jauh sebelum ada Luis Suarez yang menggigit Giorgio Chiellini di Piala Dunia 2014, ada Luis Suarez yang bermain di era 196-1970 untuk klub papan atas dunia.
Sempat membela Barcelona, Suarez ditransfer ke Inter dengan harga 142 ribu poundsterling atau sekitar Rp 2 miliar. Jumlah ini menjadi nilai transfer tertinggi dalam dunia sepak bola kala itu.
Awal kedatangannya di kota Milan, Suarez yang berposisi gelandang tengah diubah menjadi deep-lying playmaker seperti halnya Andrea Pirlo dan Marco Verratti. Ia pun membawa Inter dengan mendapatkan tiga scudetti, dua juara Piala Eropa secara berturut-turut dan dua piala Interkontinental.
Pria yang sekarang berusia 79 tahun initampil 328 kali dan mencetak 55 gol untuk Inter. Secara pribadi dia mendapatkan penghargaan Silver Ball pada 1961 dan 1964. Suarez menjadi salah satu kunci dalam tim Grande Inter yang dibesut Helenio Herrera di era 60-an.
Advertisement
4.
4. Giuseppe Bergomi
Dalam sebuah wawancara dengan FourFourTwo, Bergomi pernah mengatakan kalau ia menyesal karena tidak pernah pindah ke Liga Inggris. Saat Bergomi berusia 36 tahun, Gordon Strachan yang melatih Coventry meminta kepadanya untuk pindah ke tanah Britania Raya tapi itu ditolaknya.
Meski sempat berpikir pindah, tapi kontribusi dan loyalitas pria yang membawa Italia juara di Piala Dunia 1982 ini tak bisa diragukan. La Beneamata adalah satu-satunya klub yang pernah ia bela dalam karier profesionalnya selama 20 tahun.
Di Appiano Gentile, dia mendapatkan satu scudetto, piala Italia, Supercoppa Italia, tiga piala UEFA.
5.
5. Giacinto Facchetti
Faccheti dianggap sebagai salah satu fullback terbaik yang pernah dimiliki Italia. Sama halnya dengan Bergomi, pria yang menuai 634 laga dan 75 gol untuk Inter itu hanya membela 1 klub saja. Uniknya saat diboyong dari Trevigliese, Faccheti adalah seorang striker dan pelatih Grande Inter, Helenio Herrera mengubah posisinya menjadi seorang bek.
Tak diduga, eksperimen itu berhasil dan Fachetti menjalani posisinya dengan tingkat fair-play yang sangat tinggi lantaran ia hanya diusir wasit sekali sepanjang kariernya. Kala itu, pria yang berulang tahun pada 4 Juli itu memberikan tepuk tangan berbau sarkasme menanggapi keputusan pengadil lapangan.
Selama masanya di Inter, dia mendapatkan empat scudetti, dua piala Eropa, satu Coppa Italia dan dua piala Interkontinental. Di tahun 2004 ia dinamakan Pele sebagai salah satu dar 125 pemain terbaik versi Pele. Bersama timnas Itaia, dia mengoleksi 96 penampilan dan catatan ini hanya bisa dilewati oleh Dino Zoff, Paolo Maldini, Fabio Cannavaro, dan Gianluigi Buffon.
Setelah pensiun, Fachetti sempat menduduki beberapa posisi di manajemen Inter. Ia meninggal karena kanker pankreas pada 2006 silam saat menjabat presiden klub. Mantan klubnya pun memensiunkan nomor punggung 3 yang biasa dipakainya dari musim 1960-1978.
Advertisement
6.
6. Giuseppe Meazza
Ketika berbicara soal siapa pemain terbaik yang pernah dimiliki Inter ada dua nama yang kerap kali diperdebatkan. Nama pertama adalah Giuseppe Meazza sedangkan nama kedua adalah penghuni nomor satu pemain terbaik La Beneamata.
Di awal kariernya, Meazza ditolak AC Milan karena dianggap terlalu kurus. Sempat berposisi sebagai pemain bertahan, ia kemudian diubah menjadi striker.
Rekor Meazza dalam membobol gawang lawan luar biasa. Pria yang mengembuskan napas terakhirnya di usia 68 tahun itu masih memegang rekor. Dia menjadi pemain debutan yang mencatatkan 31 gol di musim perdananya dan itu masih bertahan sampai sekarang.
Uniknya, kehebatan Meazza sendiri tak luntur meski kerap kali minum alkohol dan berpacaran dengan banyak wanita. Ia sempat berpesta pora semalam sebelum pertandingan tetapi saat berada di lapangan dia mencetak hattrick di hari yang sama.
Berkat prestasinya bersama Inter dengan 3 scudetto, satu Coppa Italia, namanya diabadikan menjadi nama stadion Il Biscione.
7.
7. Javier Zanetti
Di tengah tingkah lakunya yang aneh dengan tidak membolehkan siapa pun memegang rambutnya kecuali anaknya, Javier Zanetti dipandang sebagai salah satu pemain Inter terhebat sepanjang masa. Sampai usia 39 tahun, dia mengoleksi 819 penampilan di semua kompetisi.
Selama 19 tahun berkarier di La Beneamata, dia total meraih 16 trofi: Piala UEFA 1998, lima scudetto, empat Coppa Italia titles, empat Supercoppa Italiana, Liga Champions 2010, dan Piala Dunia Antarklub.
Zanetti merupakan pemain dengan etos kerja luar biasa. Mantan pelatih Inter, Andrea Stramaccioni menyebut tempat latihan Inter harus dikunci agar bisa membuat Zanetti berhenti berlatih. (Deny Adi Prabowo)
Advertisement