Kemenpora Ancam Cabut Izin PSSI, Djohar Arifin Kalem

BOPI hanya merekomendasikan 16 tim berlaga di QNB League.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 09 Apr 2015, 12:37 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2015, 12:37 WIB
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin

Liputan6.com, Jakarta - Rabu (8/4/2015), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengirimkan surat kepada PSSI dengan nomor 01133/MENPORA.SET/VI/2015 yang ditandatangani oleh Sekretaris Kemenpora, Alfitra Salamm.

Dalam surat tersebut, Kemenpora meminta PSSI mematuhi keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang merekomendasikan 16 tim berlaga di QNB League. Jika tidak dipatuhi, maka Kemenpora bakal menjabut izin PSSI.

Setelah mendapat surat tersebut, PSSI langsung melakukan rapat dengan pengurus, Exco dan operator liga, PT Liga Indonesia. "Dalam meeting tersebut nantinya akan keluar keputusan bagaimana PSSI menyikapinya surat ini," ucap Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin.

Djohar berharap konflik tersebut segera berakhir. Dia juga menjelaskan, PSSI telah bekerja secara profesional dan tidak mau menjadikan pesepak bola Indonesia menjadi tumbal dari konflik tersebut.

"Yang kita inginkan adalah tidak adanya pertentangan dengan semuanya. Berharap selanjutnya ada pembicaraan dan diskusi. PSSI mengedepankan profesional. Kita harapkan semua ini reda, karena tidak ada yang untung dalam kondisi seperti ini," dia menegaskan.

"Yang menjadi korban adalah pemain, kami berharap ini segera berakhir agar pemain bisa tenang, dan masyarakat mendapat hiburan," Djohar mengakhiri.

Dalam surat yang diterbitkan Kemenpora, Mabes Polri disarankan untuk tidak memberikan izin penyelenggaraan keramaian kepada dua tim yang tidak direkomendasikan BOPI.

Baca juga:

"Karier Saya Hancur di Manchester United"

Performa Ozil di Arsenal Menurun, Lihat Data di Sini

Model Seksi Argentina Jatuh Cinta dengan Cristiano Ronaldo

Pantaskah Hummels Gabung MU? Intip Data di Sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya