ISL Dihentikan, Kerugian Arema Makin Banyak

Arema sudah mengalami kerugian lebih dari Rp 500 juta.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 02 Mei 2015, 20:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2015, 20:00 WIB
Pelatih Arema Cronus Suharno
Pelatih Arema Cronus Suharno (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Arema Cronus merasa sangat sedih ketika PSSI memutuskan untuk mengakhiri kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) atau QNB League 2015 pada Sabtu (2/5/2015) petang.

Konflik PSSI dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menjadi penyebab utamanya kekacauan kompetisi tahun ini. Asosiasi sepak bola Indonesia yang diketuai La Nyalla Mattallitti itu tidak bisa berbuat banyak hal setelah dibekukan Kemenpora, 17 April silam.

Kondisi tersebut membuat manajemen Singo Edan (sebutan Arema) terpukul. Pasalnya, Arema sudah mengalami kerugian lebih dari Rp 500 juta.

"Kami prihatin dan sangat sedih. Arema sudah menanggung kerugian sejak kompetisi ditunda. Kompetisi dihentikan karena Kemenpora tidak segera mencabut pembekuan PSSI," imbuh Media Officer Arema, Sudarmadji ketika dihubungi Liputan6.com.

"Selama lima bulan, kompetisi hanya bergulir dua kali. Kami sudah mengalami kerugian berupa materiil dan moril. Arema punya 70 karyawan, pelatih akademi yang hidupnya bergantung dari sepak bola, ofisial dan pemain," dia menambahkan.

Berakhirnya ISL 2015 membuat manejemen Arema belum berani membicarakan kontrak pemain. Singo Edan hanya berharap hal terbaik untuk sepak bola Indonesia.

"Kami akan secepatnya bicara dengan pemain untuk mencari solusi terbaik bagi semua pihak setelah ada surat resmi PSSI," Sudarmadji mengakhiri.

Baca juga:

Dibekukan, PSSI Hentikan QNB League

Ditaksir Penyanyi Seksi Brasil, Bagaimana Respon Neymar?

Simona de Silvestro, Pembalap Seksi yang Jago Ngebut di Aspal

Keputusan PSSI Hentikan QNB League Mengikat Klub

Kompetisi Berakhir, Bagaimana Nasib Persib, Persipura dan Timnas?

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya