Bayern Tetap Punya Kans Melaju ke Final, Lihat 4 Alasan di Sini

pertandingan ini bertajuk Mission Impossible bagi Bayern

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 12 Mei 2015, 14:36 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2015, 14:36 WIB
Barcelona vs Bayern Muenchen_04
Ekspresi pemain-pemain Bayern Muenchen setelah kebobolan. (AFP PHOTO/JOSEP LAGO)

Liputan6.com, Bayern Munich melakoni misi sulit ketika menjamu Barcelona di Camp Nou, Rabu dinihari WIB nanti. Pada pertemuan pertama pertengahan pekan lalu, FC Hollywood sudah tertinggal 0-3 dari raksasa Catalan itu

Bila masih berhasrat melaju ke babak final, tim besutan Josep Guardiola itu harus memetik kemenangan besar dengan skor telak 4-0. Tidak heran bila pertandingan ini bertajuk Mission Impossible.

Tapi pepatah bola itu bundar masih tetap berlaku. Bukan tidak mungkin, bila Bayern yang bakalan lolos ke partai pamungkas setelah memborbardir gawang Marc Andre Ter Stegen

Terlepas dari persoalan yang melanda tim, Bayern sejatinya telah memiliki pengalaman guna mengatasi situasi tersebut.  Comeback ketika menghadapi  FC Porto di babak perempat final. Sempat tertinggal 1-3 di pertandingan pertama, Bayern kemudian membalikkan kedudukan di Allianz Arena dengan memetik kemenangan 6-1 di leg 2.

Mampukah Bayern mengulang momen spektakuler itu. Setidaknya, terdapat empat cara agar Die Roten bisa bangkit dan menggengam tiket ke partai final dikumpulkan Liputan6.com dari berbagai sumber.

1

1. Pengalaman bangkit

Spesialis bangkit, mungkin kalimat pas menggambarkan Bayern Munich. Itu terjadi saat tim mulai menapaki babak 16 besar. Ketika itu, Bayern harus bermain imbang tanpa gol kontra tim asal Ukraina, Shakhtar Donestk. Tapi di leg kedua, ketika bermain di Allianz, Bayern mampu menang 7-0.

Cerita serupa juga terjadi di perempat final. Ketika itu, Bayern menelan kekalahan 1-3 di pertemuan pertama, namun mereka menunjukkan jati diri sebagai raksasa di leg 2 ketika menjamu Porto di Allianz Arena. Ya, mereka mampu mengalahkan Porto 6-1

Mampukah, Bayern menjaga rekor comeback dalam pertandingan di semifinal?...

2

2. Faktor Tuan Rumah

Masih berhubungan dengan poin pertama, tiga comeback dilakukan Barcelona di Allianz Arena. Mereka mulai melakukannya dari babak 16 besar ketika jumpa Shakhtar dan FC Porto. Pemain kunci Bayern, Thomas Mueller meyakini, Allianz Arena bakal memberikan energi sendiri buat Bayern mengejar defisit tiga gol.

"Dukungan dari fans. Itu yang kami butuhkan. Saya tidak mengatakan, kami memutuhkan keajaiban. Bila mampu melewati rintangan ini, bisa dikatakan itu benar-benar ajaib. Tapi saya melihatnya bukan dari sudut pandang itu," ucap Mueller.

3

3. Fokus bertahan

Ya, pelatih Bayern, Josep Guardiola telah menyampaikan tim fokus menjaga daerah pertahanan. Terlepas dari tuntutan mengejar defisit tiga gol, Guardiola meminta tim menguatkan barisan ini.

Pada pertemuan pertama kontra Barcelona, kelengahan pemain belakang mengawal Lionel Messi ikut memiliki andil bagi pemain lincah itu menyarangkan dua gol ke gawang Manuel Neuer.  Bahkan, salah satu pemain belakang Bayern, Jerome Boateng turut dicemooh karena diperdaya Messi hingga terjatuh.

"Hal pertama bertahan. Itu konsentrasi kami," kata Guardiola dilaman resmi UEFA jelang pertandingan.

4

4. Serangan balik

Meski tanpa dua winger yang doyan lari Arjen Robben dan Franck Ribery, skema serangan balik sejatinya bisa menjadi jurus Guardiola. Tanpa dua pemain itu, Bayern bisa menang besar kontra Porto.

Thomas Mueller dan Mario Goetze ditempatkan masing-masing di sayap kiri dan kanan. Sedangkan, Thiago Alcantara dan Philipp Lahm ditarik lebih maju ke depan. Sedangkan,  Xabi Alonso di tempatkan sebagai gelandang jangkar.

Pola 4-3-3 itu diperagakan Bayern ketika menumbangkan FC Porto  dengan skor telak 6-1. Kemenangan yang mengantarkan mereka melaju ke fase empat besar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya