Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) baru saja melunasi janji mereka kepada atlet penyumbang medali SEA Games 2015 Singapura, pada Kamis (9/7) sore lalu. Total Rp 34 miliar digelontorkan Kemenpora untuk bonus para atlet, pelatih, dan asisten pelatih berprestasi tersebut.
Pencairan bonus yang cepat, sebelum Hari Raya Idul Fitri, diakui Menpora Imam Nahrawi sebagai langkah perbaikan dari pemberian apresiasi atlet sebelumnya. "Jangan membanding-bandingkan lebih baik atau tidak. Ini memang tugas pemerintah, saya kira hanya melanjutkan," kata Menpora Imam di kantornya.
Seperti yang diketahui, pada edisi SEA Games 2013 lalu di Myanmar, pemberian bonus secara simbolis baru diberikan pada 7 April 2014 atau sekitar empat bulan usai gelaran pesta olahraga se-ASEAN tersebut.
"Selagi itu tradisi baik, kita lanjutkan. Kalau tidak baik, kita perbaiki. Ini momentum soal memperbaiki yang tidak baik," kata politisi PKB itu melanjutkan.
Namun, berbeda dengan sektor pengadaan peralatan berlatih dan bertanding. Pengadaan peralatan berbeda nasibnya dengan percepatan bonus atlet.
Keterlambatan penyediaan salah satunya disebabkan oleh kegagalan dalam proses lelang. Pada Mei lalu, satu paket peralatan tanding gagal dilelang akibat tak ada satu pun penawaran yang masuk, meski pemerintah sudah tiga kali membuka proses tender untuk item ini.
"Peralatan harus memenuhi standar kualifikasi lelang. Ke depan saya minta harus ada e-budgeting dan e-catalog. Tahun 2016 sudah bisa diterapkan," pungkasnya. (Ris/Tho)
Baca Juga:
6 Pemain yang Nyaris Gabung Manchester United
Advertisement
Posisi Indonesia di Ranking FIFA Hampir Dibalap Timor Leste