Alasan Arema Pasang Formasi Aneh Lawan Garuda All Star

Pada pertandingan melawan Garuda All Star, Arema memakai formasi 3-3-2-2. Hasilnya positif, Singo Edan mampu menang 3-1.

oleh Risa Kosasih diperbarui 01 Agu 2015, 22:09 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2015, 22:09 WIB
Arema Cronus / Liputan6.com
Arema Cronus (c) ongisnade.co.id

Liputan6.com, Banyuwangi - Kemenangan Arema Cronus dalam turnamen Sunrise of Java Cup 2015 di Banyuwangi saat mengalahkan Garuda All Star 3-1, Sabtu (31/7) sore kemarin diraih dengan formasi aneh. Bagaimana tidak, sebelumnya, Arema menang 2-1 atas Bali United memakai formasi 4-3-3. Tapi di laga kedua, pelatih Suharno memaksa dua bek sayap menjadi gelandang.

Pada pertandingan kemarin, kunci kemenangan Singo Edan diyakini dari formasi 3-3-2-2. Asisten pelatih Joko Susilo berkata bahwa hal tersebut dilakukan untuk menyiasati kestabilan kondisi para pemain.

"Sudah kita prediksikan untuk pertandingan ini. Strategi kita mungkin sedikit aneh dan lucu karena pasang tiga gelandang tapi dua pemainnya sebenarnya adalah bek sayap," kata Joko Susilo seperti dikutip dari laman ongisnade.co.id pada Sabtu (1/8) sore.
 
Hasyim Kipuw dan Alfarizi yang notabene merupakan bek diplot sebagai gelandang tengah. Joko yang akrab disapa Gethuk itu berasalan dua pemain ini punya pengalaman bermain di posisi tersebut.

"Hasim Kipuw sudah pernah jadi gelandang. Farizi sejak kecil juga bisa main di posisi gelandang," tutur Joko lagi.

Arema Cronus akan melakoni laga terakhir menghadapi tuan rumah Persewangi Banyuwangi, Senin (3/8/2015) di Stadion Diponegoro."Ini juga cara kita karena 2 hari 2 kali bermain. Kita pasti ingin menang, tapi kita juga tak mau pemain yang ada cedera," pungkasnya. (Ris/Def)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya