Tontowi/Liliyana Mengaku Mati Kutu di Poin Kritis

Zhang Nan/Zhao Yunlei mampu bangkit dan sukses memanfaatkan kesalahan yang dibuat ganda Indonesia.

oleh Risa Kosasih diperbarui 15 Agu 2015, 15:30 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2015, 15:30 WIB
20150813- Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir BWF 2015-Jakarta
Ganda campuran Indonesia, Tontowi /Liliyana mengembalikan bola ke pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di Total BWF Championships 2015, Jakarta, Kamis (13/8/2015). Tontowi Ahmad/LiliyanaNatsir unggu l21-8 21-13. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ganda campuran tuan rumah dipastikan tanpa gelar Kejuaraan Dunia 2015. Itu setelah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tumbang dari tangan ganda China peringkat satu dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei.

Butet/Owi sebenarnya mampu menguasai jalannya pertandingan di set pertama. Mereka mampu tancap gas. Sayang, dua selanjutnya ganda peringkat 4 dunia itu kehllangan arah permainan.

Anti-klimaks performa Tontowi/Liliyana terjadi di set kedua, di mana mereka hanya membutuhkan satu poin untuk memetik kemenangan. Tapi nasib berkata lain, Zhang Nan/Zhao Yunlei mampu bangkit dan sukses memanfaatkan kesalahan yang dibuat ganda Indonesia.

Liliyana Natsir

Penurunan konsentrasi diakui Liliyana sudah terjadi sejak mereka menyelesaikan set kedua. Ketika itu, dia dan Tontowi hampir menang saat poin kritis berada di angka 20-20.

"Satu poin itu bedanya parah sekali. Di set ketiga kita terpengaruh. Pada saat set kedua seharusnya kita menang dan kenyataannya kalah, selanjutnya kita blank (fokus hilang)," kata Liliyana dalam jumpa pers di Istora Senayan, Jakarta.

Lewat kekalahan Owi/Butet, praktis All China Final di nomor ganda campuran terjadi di Kejuaraan Dunia 2015 karena sebelumnya Liu Cheng/Bao Yixin sudah memegang tiket ke final. Mereka mengalahkan rekan sekompatriotnya Xu Chen/Ma Jin.

"Kami kurang tenang menghadapinya. Saya sendiri terpengaruh penonton dan jadi gugup. Ini bumerang. Kami akui musuh kita bermain sangat tenang," kata Tontowi menimpali.

Lepas dari tekanan

Di kubu lawan, Zhang Nan mengakui kalau ketenangan menjadi kunci untuk meredam Tontowi/Liliyana. Dan, tidak masalah bila poin mereka tertinggal."Yang terpenting kami bisa keluar dari tekanan," kata Zhang Nan.

Sementara itu, Zhao Yunlei menyatakan, segelintir dukungan suporter China memberikan tambahan tenaga."Biasa saja, kami hanya bermain sebaik mungkin. Tadi ada beberapa suporter yang membuat kami tetap bertahan," kata Zhao dibantu penerjemah.

"Karena banyak penonton, baik menang atau kalah, kami berharap mereka bisa melihat pertandingan yang layak untuk dinikmati," kata Zhao lagi. Kehilangan fokus pasangan ganda campuran Indonesia rupanya juga disadari mereka.

"Mungkin iya (kurang fokus). Karena kami berdua memberi serangan hingga mereka tertekan atau karena mereka di bawah tekanan dari penonton," Zhang Nan mengakhiri. (Ris/Rjp)

Baca juga:

Di Spanyol, Evan Dimas: Sepak Bola Itu Pahit!

Lupakan Marquez, Ambisi Lorenzo Hanya Kejar Rossi

Dibantai Bilbao, Enrique Belum Mau Lempar Handuk

Klasemen dan Jadwal Liga Inggris Setelah MU Atasi Villa

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya