Liputan6.com, Jakarta - Manajer Persebaya United, Harry Ruswanto memuji komitmen promotor Piala Presiden, Mahaka yang telah mencairkan match-fee babak penyisihan tepat waktu.
Harry mengungkapkan, manajemen telah menerima seluruh 'uang keringat' yang dijanjikan Mahaka di babak penyisihan grup sebesar Rp 600 juta. Penyerahan dana tersebut dibagi dalam dua tahap pertama Rp 400 juta dan uang deposit Rp 200 juta. Bajul Ijo berhak mendapatkan match-fee utuh karena memenuhi semua syarat yang telah ditetapkan oleh penyelenggara terkait kedisplinan pemain.
Di babak 8 besar, seperti komitmen di awal, Mahaka bakal mengucurkan dana sebesar Rp 400 juta. Mekanismenya sama seperti babak penyisihan grup. Mahaka memberlakukan sistem deposit. Promotor pimpinan Hasani Abdulgani ini memberikan match fee dalam dua tahap. Pertama Rp 150 juta dan kedua Rp 250 juta. Namun, pencairan gelombang kedua bakal dihitung lagi mengacu kedisplinan pemain.
Advertisement
Pria yang akrab disapa Gendhar ini mengungkapkan, pihaknya telah menerima uang muka tampil di babak 8 besar."Manajemen telah menerima Rp 150 juta," kata eks-manajer Persitara Jakarta Utara ini.
"Menghadapi babak 8 besar kami telah menerima uang Rp 150 juta. Sisanya, masuk deposit. Nanti bakal dihitung lagi sesuai kedisplinan pemain di lapangan. Sejauh ini, Mahaka masih memenuhi perjanjian di awal. Dan setahu saya, tidak ada keluhan dari tim lainnya," ujar Harry ketika ditemui di kantor PSSI.
Beda Nasib Tim Piala Kemerdekaan
Kondisi ini kontras dengan gelaran Tim Transisi bentukan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bertajuk Piala Kemerdekaan.
Hingga Piala Kemerdekaan usai, menurut salah satu anggota Tim Transisi, Zuhairi Misrawi, pihaknya masih memiliki utang terhadap 8 klub. "Dari 24 klub, 16 klub yang sudah lunas. Sisanya 8 klub belum. Kami akan lunasi segera setelah pencairan dari sponsor. Waktu itu janjinya akhir Agustus, tapi ternyata meleset," ujar Zuhairi.
Menurut dia, masalah ini timbul karena dana sponsor telah cair. "Waktu itu janjinya akhir Agustus, tapi ternyata meleset," dia melanjutkan. (Rjp/Ary)
Â
Advertisement