Liputan6.com, Jakarta: Ketua Umum KONI, Tono Suratman, ternyata belum menyepakati kerja sama antara Tim Transisi dan KONI soal pelaksanaan Pra PON sepak bola. Menurutnya kerja sama dengan Tim Transisi tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Pihak KONI dan Tim Transisi memang sudah melakukan pertemuan terkait pelaksanaan Pra PON sepak bola pada Selasa, (6/10/2015) di kantor Kemenpora. Dalam pertemuan itu, KONI diwakili Wakil Ketua Umum, Inu Nugroho.
"Memang pertemuan itu dihadiri pak Inu, tapi bukan berarti itu sudah menjadi keputusan. Itu kan baru pertemuan dan hanya diskusi saja," jelas Tono Suratman, Selasa (6/10/2015).
"Untuk saat ini, KONI tidak sepakat dengan Tim Transisi, karena sudah jelas Tim Transisi memang tidak ada dalam struktur PON," tambahnya.
Tono menilai status PSSI yang saat ini dibekukan bukanlah hambatan untuk tetap berkoordinasi dengan PSSI selama menjalankan Pra PON. Memang sesuai aturan pelaksanaan Pra PON dipegang oleh KONI dan PB PON terkait.
"Sekarang kalau memang mau diambil alih tim transisi, bagaimana perangkat pertandingannya? Sudah jelas perangkat pertandingan yang punya Asprov dan Asprov berada di bawah PSSI, jadi tidak semudah itu," kata Tono. "Tim Transisi memang bentukan pemerintah, kita hormati itu, tapi di PON memang sudah ada aturan yang jelas mengatur hal itu. Mereka (Tim Transisi) kan dibentuk karena situasional saja, tidak ada dalam struktur."
Sebelumnya, Tim Transisi mengklaim sudah mencapai kesepakatan dengan KONI terkait penyelenggaraan Pra PON untuk cabor sepak bola.
"Disepakati bahwa KONI dan Tim Transisi akan bekerja sama untuk menyelenggarakan Pra PON. Dan pelaksanaan Pra PON yang akan berlangsung saat ini akan ditunda sampai ada diskusi antara kami (Tim Transisi) dan KONI kedepannya," ucap Ketua Tim Transisi, Bibit Samad Rianto, di kantor Kemenpora, Selasa (6/10/2015).
Ditunda
Seperti diketahui,pertandingan di zona Bali, Kalimantan, dan Sulawesi, resmi dibatalkan. Bahkan zona Papua yang sudah menggulirkan pertandingan pun dianggap tidak sah.
"Sudah ada komunikasi dengan Ketua Panitia Pelaksana Papua (Jack Komboy), hari ini setelah bertemu dengan KONI, kita putuskan segala pertandingan dibatalkan. Bagi yang sudah menggelar pertandingan hasilnya kami anulir," jelas Bibit.
Tim Transisi juga 'buka pintu' bagi pihak-pihak yang merasa dirugikan akibat adanya pembatalan bertanding. Pasalnya beberapa tim sudah mengeluarkan uang untuk akomodasi segala keperluan di Pra PON.
"Ada kerugian silahkan diklaim, tapi kan kita harus lihat dulu seperti apa nyatanya. Tentu segalanya akan kami segera diskusikan dengan KONI," tegas Bibit. (Def/Rco)
Advertisement