Liputan6.com, Solo - Pelatih Arema Cronus Joko Susilo mengaku sangat kecewa dengan kekalahan 1-2 dari tuan rumah Sriwijaya FC dalam laga leg kedua semifinal Piala Presiden 2015 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (11/10/2015) malam WIB. Hasil ini membuat Arema gagal ke final karena kalah agregat gol 2-3.Â
"Kami sangat kecewa. Di hadapan 30 ribu Aremania yang memadati Stadion Manahan Solo, ternyata tidak bisa memenangkan pertandingan," ucap Joko kepada awak media usai pertandingan.
Advertisement
Kekalahan tim Singo Edan, ungkapnya, lebih disebabkan kepanikan para pemain setelah Sriwijaya dapat menjebol gawang Kurnia Meiga. "Kepanikan ini yang menjadi kelemahan kita dalam beberapa pertandingan. Saya sudah teriak-teriak sampai suara habis, tapi tetap saja kepanikan itu belum terpecahkan," katanya.
Akibat kepanikan yang menghantui para pemain, lanjut Joko, semua strategi permainan yang telah dikomunikasikan sejak awal menjadi buyar tidak sesuai dengan harapan. "Sistem yang kita sepakati tidak berjalan dengan apa yang saya instruksikan," ujarnya.
Selain itu, besarnya harapan dari fans untuk bisa menembus final dan bertemu Persib Bandung juga menjadi beban bagi para pemain. Bahkan, pihaknya sudah memotivasi untuk membangkitkan mental para pemain, tetapi tidak bisa.
"Seharusnya buaian seperti itu dijadikan motivasi untuk bisa bangkit, bukan malah menjadi beban. Ini kesalahan kami, sebagai tim pelatih kami bertanggung jawab," tandas Joko. (Rez/Bog)
Baca juga:
Lupakan Uang, Apa Target Klopp Bersama Liverpool?
Fans Brutal, FIFA Jatuhkan Sanksi untuk Malaysia
Disamakan dengan Balotelli, Striker Inter: Saya Bukan Bad Boy!