Liputan6.com, Jakarta - Otavio Dutra, Pedro Javier dan Tiago dipecat oleh manajemen Surabaya United pada Kamis (17/12/2015) ketika tim besutan Ibnu Grahan itu masih tampil di Piala Jenderal Sudirman. Kabar tidak sedap menghampiri pemecatan ketiga pemain tersebut.
Ketiganya diisukan terlibat dalam kasus match fixing saat Surabaya United terlibat dalam salah satu pertandingan di babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman. Hal tersebut membuat CEO Surabaya United, Gede Widiade naik pitam dan langsung memecat tiga pemain tersebut.
Baca Juga
- Ozil Si Raja Assists Sukses Sebagai Umat Muslim
- 4 Pemain Ini Lebih Bahagia Bersama Klub Barunya
- 7 Olahraga Teraneh yang Bikin Geleng-geleng
- MotoGP Indonesia Tunggu Tanda Tangan Presiden Jokowi
Kepada Liputan6.com, Dutra mengatakan tidak terlibat aksi suap. Dia sudah menjelaskan permasalahannya kepada Gede Widiade di Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Dutra menceritakan, dirinya memang didatangi oleh salah satu orang dari tim lawan. Namun hal itu tidak ada sangkut pautnya dengan match fixing, hanya sekadar pertemuan antar teman saja.
"Ada satu hal yang membuat Pak Gede marah, yakni ada orang dari tim lawan yang datang ke hotel kami. Nah, Pak Gede mikirnya yang macam-macam," ucap Dutra.
"Padahal, di negara saya (Brasil), bertemu dengan orang dari tim lawan setelah pertandingan sudah biasa. Saya tidak tahu kalau itu tidak diperbolehkan di Indonesia," dia menambahkan.
Advertisement
Sudah Damai
Akibat kesalahpahaman tersebut, Dutra meminta maaf kepada Surabaya United. Kedua belah pihak yang sempat berselisih kini sudah berdamai.
"Kami ingin meminta maaf kepada Pak Gede dan ini akan menjadi pengalaman untuk kami. Untungnya Pak Gede percaya kalau kami tidak mungkin melakukan hal semacam itu (terlibat match fixing)," dia menjelaskan.
"Sekarang kami sudah berdamai dan semoga saja nama kami bersih karena saya dan teman-teman tidak pernah melakukan itu. Pak Gede bilang kalau kami tidak dipecat dari Surabaya United hanya dikeluarkan dari turnamen saja (Piala Jenderal Sudirman)," Dutra mengakhiri.
Advertisement