Liputan6.com, Bandung Kegagalan tim putri Indonesia pada Kualifikasi Piala Uber 2016 membuat Christian Hadinata kecewa. Legenda bulu tangkis Indonesia itu mengatakan, kegagalan tersebut dikarenakan tidak adanya leader dalam tim putri.
Dia menyebut, setelah pensiunnya Susi Susanti, tim putri Indonesia kehilangan sosok wanita yang punya jiwa kepemimpinan. Hal inilah yang membuat tim putri Indonesia kalah dari Tiongkok di perdelapan final Kualifikasi Piala Uber 2016.
Baca Juga
- Selain Masjid Dalam Stadion, Inggris Juga Punya Liga Madrasah
- Dynamo Vs Manchester City: Buah Strategi 'Gila' Pellegrini?
- Jadwal Lengkap Liga Europa Pekan Ini
Sementara untuk tim Thomas Indonesia, Christian mengaku tidak khawatir. Sebab, di tim putra ada Tommy Sugiarto dan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang bisa dijadikan leader. Sedangkan di ganda campuran ada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. "Nah, kalau di tunggal atau ganda putri saya tidak melihat sosok yang bisa dijadikan pemimpin," kata Christian di Bandung, Kamis (25/2/2016).
Advertisement
Menurutnya, sosok pemimpin sangat diperlukan dalam tim putri. "Leader itu bisa menjadi motivator atau inspirator para junior untuk berlatih lebih keras lagi," ucap Christian.
Pria berusia 66 tahun tersebut berharap Indonesia bisa menemukan calon-calon pemimpin di tim putri. Dia juga mengharapkan sosok pemimpin itu bisa ditemukan dalam audisi umum Djarum Foundation Beasiswa Bulu Tangkis 2016.
"Audisi ini mempermudah mencari bibit-bibit pebulu tangkis putri yang punya bakat. Kalau bibit putri semakin sedikit, maka kita bakal kesulitan mengembalikan kejayaan tim putri seperti di era Susi Susanti, Mia Audina, atau Maria Kristin," ujarnya.
Audisi umum Djarum Foundation Beasiswa Bulu Tangkis 2016 akan digelar disembilan kota, yakni Bandung, Palembang, Purwokerto, Balikpapan, Solo, Makassar, Cirebon, Surabaya, dan Kudus. Audisi pertama akan berlangsung di Bandung pada 12-14 Maret mendatang.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin berharap bisa menemukan banyak bakat muda, baik putra maupun putri dalam audisi ini. "Bandung menjadi yang pertama karena punya banyak bibit yang memiliki keterampilan dan teknik unik," ucapnya.