Liputan6.com, Birmingham - Perang saudara terjadi di babak dua All England 2016 saat pasangan ganda campuran Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja akan berhadapan dengan seniornya sendiri, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Baca Juga
- Mercedes Diam-diam Punya Kontrak Khusus dengan Manor Racing
- Mengintip Pesta Ulang Tahun Adik Seksi Neymar
- Pengganti Trio MSN, Barcelona Minati Wonderkid Prancis
Ini merupakan pertemuan pertama mereka di lapangan pertandingan. Menghadapi seniornya sendiri, Edi/Gloria mengaku tetap ingin tampil maksimal.
Keduanya pun berharap, penampilannya di All England 2016 ini bisa menjadi momentum bagi mereka untuk tampil lebih baik lagi di event berikutnya.
“Saya sendiri ingin mengeluarkan kemampuan terbaik saya besok, karena lawan pemain senior. Saya mau di All England ini jadi momentum yang baik buat saya dan Gloria untuk kembali berprestasi semaksimal mungkin,” kata Edi seperti rilis yang diterima Liputan6.com.
Tahun 2016 ini, pasangan yang berada di rangking 16 dunia ini, menargetkan tembus sepuluh besar dunia.
“Kami ingin rangking kami terus naik ke atas, jadi kami mau kembali dengan semangat dan mimpi yang baru. Semoga tahun ini bisa tembus sepuluh besar,” tambah Edi lagi.
Sebelumnya di babak satu All England 2016, Edi/Goria mengalahkan Liao Min Chun/Chen Hsiao Huan, Taiwan, 14-21, 21-17 dan 21-15.
Aman di babak dua juga dipastikan oleh Praveen Jordan/Debby Susanto. Mereka menang lawan Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo, Singapura, dan kemudian bersiap untuk berhadapan dengan Kenta Kazuno/Ayane Kurihara, Jepang.
Sayang satu ganda campuran lainnya harus gugur lebih awal. Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti kalah dari pasangan Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock, dengan skor 22-24 dan 12-21.