Dulu Bintang, 5 Pemain Ini Sekarang Pecundang

Eden Hazard menjadi penyebab utama keterpurukan Chelsea.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 23 Apr 2016, 19:10 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2016, 19:10 WIB
Eden Hazard
Gelandang Chelsea, Eden Hazard. (Reuters/Tony O'Brien)

Liputan6.com, Jakarta Menjaga konsistensi adalah tugas utama seorang pesepak bola. Tak semua pemain yang bisa melakukannya. Meski tampil impresif di musim lalu, tak ada jaminan pemain itu bakal kembali hebat di musim selanjutnya.

Karenanya, semua klub selalu mengingatkan kepada para pemainnya bahwa betapa pentingnya menjaga konsistensi. Apalagi, jika pesepak bola tersebut berstatus sebagai pemain yang diandalkan.

Baca Juga

  • Semifinal Piala FA, Van Gaal Andalkan Rashford
  • Jelang MotoGP Jerez, Rossi Ogah Gunakan Sayap
  • Aktris Cantik Indonesia Ini Fan Rio Haryanto

Jika tak mampu menjaga konsistensinya, tak jarang klub akan ikut mendapatkan dampak buruknya. Tengok saja apa yang dialami Chelsea, Everton, dan Wolfsburg.

Beberapa pemain andalan mereka tak mampu tampil dalam performa terbaiknya. Seperti dilansir Sportskeeda.com, inilah 5 pemain dengan performa paling menurun di musim ini:

1. Eden Hazard (Chelsea)

Eden Hazard
Eden Hazard. (Reuters/Juan Medina)

Bagi Hazard, 2015/2016 mungkin menjadi musim terburuk dalam kariernya. Padahal, Hazard begitu diandalkan Chelsea sejak digaet dari Lille di musim panas 2012 dengan mahar 40 juta euro.

Ia pun menjadi aktor utama kesuksesan The Blues menjuarai Liga Inggris 2014/2015. Kontribusinya berupa 19 gol dan 13 assist dari 52 pertandingan. Berkat sumbangsihnya, Hazard pun dianugerahi gelar Pemain Terbaik Liga Inggris dan Pemain Terbaik Chelsea musim itu.

Lucunya, kinerja Hazard di musim ini justru seperti pemain yang baru meniti kariernya di Eropa. Hanya dua gol dan 8 assist yang bisa diciptakan Hazard dari 38 permainan. Bahkan, Hazard belum mencetak satu gol pun di Liga Inggris.

Performa buruknya menjadi salah satu penyebab keterpurukan Chelsea di musim ini. Hingga menjelang musim berakhir, The Blues masih tertahan di posisi ke-10 klasemen.

2. Arda Turan (Barcelona)

Arda Turan
Arda Turan. (LLUIS GENE / AFP)

Meninggalkan Atletico Madrid demi hijrah ke Barca tampaknya akan menjadi keputusan yang disesali Turan. Padahal, tim asuhan Luis Enrique itu sudah merogoh kocek hingga 30 juta euro untuk memboyong Turan.

Ketika masih berkostum Atletico, Turan menjadi pemain yang sangat diandalkan. Bahkan, bisa dibilang pemain asal Turki itu adalah poros permainan Los Rojiblancos.

Kontribusinya pun membawa Atletico meraih gelar Liga Spanyol, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Europa League, dan Piala Super Eropa. Setelah hijrah ke Barca, Turan malah menjadi pemain yang kerap menghiasi bangku cadangan.

Dari semua kompetisi musim ini, pemain kelahiran 30 Januari 1987 itu baru dimainkan dalam 21 pertandingan. Ia kalah saing dari Andres Iniesta, Sergio Busquets, Ivan Rakitic, hingga pemain muda Barca, Sergi Roberto.

3. Francesco Totti (AS Roma)

Francesco Totti
Francesco Totti, kapten AS Roma. (Sky Italia)

Banyak yang bersimpati dengan situasi Totti di Roma. Sebagai ikon dan kapten abadi Roma, Rossi justru menjadi pemain yang seakan tak dibutuhkan lagi.

Padahal, selama ini I Giallorossi sangat membutuhkan gelontoran gol Top Skor Roma sepanjang masa itu. Meski usianya sudah 39 tahun, Totti sudah membuktikan diri sebagai bomber yang masih layak disegani.

Tengok saja aksi dan performanya pada musim 2014/2015. Ia masih sanggup bermain dalam 36 laga. Bahkan, ia juga menciptakan 10 gol dan tujuh assist.

Sayang, ia malah tak mendapatkan kesempatan bermain secara regular di musim ini. Bersama Luciano Spalletti, Totti hanya dimainkan dalam 11 pertandingan. Meski begitu, Totti masih sanggup menyumbang empat gol dan tiga assist.

4. John Stones (Everton)

John Stones
John Stones. (AFP/Paul Ellis)

Stones adalah salah satu alasan mengapa Everton tampil begitu buruk di musim ini. Bahkan, bisa dibilang bek berusia 21 tahun itu adalah penyebab utama keterpurukan The Toffess.

Padahal, Stones sudah menjadi bek tengah andalan Everton sejak musim 2013/2014. Itu adalah saat Stones baru direkrut dari Barnsley dengan mahar 3,5 juta euro di musim dingin 2013. Sejak itu, Stones kerap menghiasi starting XI Everton.

Musim ini, pelatih Roberto Martinez memberikan kesempatan lebih banyak untuk Stones. Ironisnya, Stones gagal menjawabnya dengan aksi mengesankan. Tak heran jika Everton tertahan di posisi ke-11 klasemen Liga Inggris hingga pekan ke-34.

Bahkan, Everton tercatat sebagai tim keenam dengan pertahanan terburuk di Liga Inggris musim ini. Mereka sudah menderita kebobolan 48 gol, terburuk setelah Aston Villa, Newcastle United, Norwich City, Sunderland, dan AFC Bournemouth.

5. Bas Dost (Wolfsburg)

Bas Dost
Penyerang Wolfsburg, Bas Dost. (AFP)

Musim 2014/2015, Dost seperti predator menakutkan bagi semua lawan Wolfsburg. Digaet hanya dengan mahar 7 juta euro dari Heerenveen, Dost mampu memberikan kontribusi layaknya pemain dengan banderol 30 juta euro.

Dari 36 permainan, penyerang berusia 26 tahun itu mampu menceploskan 20 gol dan mencetak tujuh assist. Kontribusinya membawa Wolfsburg mengamankan posisi kedua klasemen Bundesliga dan memenangi DFB Pokal 2014/2015 serta Piala Super Jerman 2015.

Musim ini, Dost tak lagi menjadi bomber yang produktif. Ia seperti kehilangan tandem menyusul hengkangnya Kevin De Bruyne ke Manchester City di musim panas 2015.

Seperti diketahui, De Bruyne layaknya pelayan setia bagi Dost. Itu karena De Bruyne adalah penyumbang assist terbanyak pada gol Dost di musim lalu. Tanpa De Bruyne, Dost baru mencetak 10 gol dan dua assist dari 27 laga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya