Liputan6.com, Jakarta - Indonesia segera memulai lembaran baru dalam menata sepak bola dalam negeri karena FIFA telah mencabut sanksi atas PSSI pada Jumat (13/5/2016) kemarin di Kongres Umum ke-66 di Meksiko.
Lewat status baru ini, PSSI bergegas untuk menyiapkan agenda yang sempat tertunda, seperti menyiapkan program pemusatan latihan menuju Piala AFF 2016 yang akan digelar November mendatang.
Baca Juga
- Dilirik Menpora Latih Timnas, Begini Jawaban Mourinho
- PSSI Terharu Bawa Surat Pencabutan Sanksi FIFA ke Jakarta
- Kisah Pemain Primavera Baretti Dimarahi Ibu Kos di Italia
Filipina dan Myanmar didapuk sebagai tuan rumah Piala AFF tahun ini, dan Indonesia kemungkinan besar akan berjuang dari babak kualifikasi yang berlangsung dua leg. Pasalnya, skuat Merah Putih ini menduduki posisi ranking dua terendah se-Asia Tenggara bersama Brunei Darussalam. Bila Indonesia berada di peringkat ke-185, Brunei jatuh di urutan ke-195.
Meski demikian, kembalinya Indonesia dalam komunitas internasional disambut antusias oleh berbagai elemen, mulai dari pemain hingga pelatih. Tak terkecuali pelatih Semen Padang Nilmaizar, yang pernah menukangi timnas pada 2012-2013.
Nilmaizar mengakui kabar berakhirnya sanksi FIFA didapat dari media sosial. "Saya tau dari semalam dan sudah ramai di Twitter. Ini menandakan keran prestasi baru dibuka, karena Indonesia sudah bisa bermain di level internasional," tutur Nil Maizar kepada Liputan6.com, Sabtu (14/5/2016) siang.
Advertisement
Persiapan Dikebut
Pemegang lisensi A AFC ini menambahkan, PSSI hanya punya waktu sekitar enam bulan untuk persiapan berkompetisi di Piala AFF, termasuk memilih pelatih kepala yang bakal menukangi tim nasional.
Pertandingan terakhir skuat Garuda digelar pada 30 Maret 2015 dalam sebuah laga persahabatan melawan Myanmar. Kala itu, Benny Dollo ditunjuk sebagai pelatih caretaker menggantikan Alfred Riedl.
Riedl gagal mengulang prestasinya pada Piala AFF 2010, saat Bambang Pamungkas dan kawan-kawan bisa menembus partai final usai mengalahkan Filipina di babak empat besar. Saat Piala AFF 2014, timnas Indonesia pulang setelah gugur di fase grup.
"Tergantung dari PSSI karena menjadi yang berkepentingan untuk menunjuk pelatih dan pelatih itu nantinya akan memanggil para pemain pilihan. Memang instan hanya enam bulan persiapannya, jadi harus dimaksimalkan," ujarnya.
"22 sampai 30 pemain berkompeten bisa dipanggil pelatih. Ingin pemusatan di luar negeri atau di sini tergantung kebutuhan." kata Nil.
Advertisement