Presiden Barcelona Boikot Final Copa del Rey

Pelarangan bendera Katalan di Madrid jadi alasan boikot Presiden Barcelona.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 20 Mei 2016, 00:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2016, 00:00 WIB
Protes Warga Catalan di Laga Barcelona
Ribuan Warga yang juga suporter Barcelona memegang bendera "Estelada" (bendera separatis Catalan) sebelum laga Liga Champions grup E antara Barcelona dan Bate Borisov di Stadion Camp Nou, Barcelona, Spain, Rabu (4/11/2015). (REUTERS/Albert Gea)

Liputan6.com, Madrid - Pemerintah Kota Madrid melarang adanya bendera Katalan saat berlangsung pertandingan final Copa del Rey antara Barcelona kontra Sevilla, Senin (23/5/2016) dini hari WIB. Sebagai tuan rumah laga final Copa del Rey, pemerintah kota Madrid tak rela Stadion Vicente Calderon disusupi bendera Katalan.   

Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, bisa absen di laga final Copa del Rey, sebagai bentuk protes atas pelarangan terhadap bendera Katalan. Barcelona bakal meraih double winner bila mereka menjuarai Copa del Rey, setelah gelar La Liga sudah mereka genggam.

Baca Juga

  • Sir Alex Ungkap Perbedaan Ronaldo dan Messi
  • Respons Suzuki Usai Vinales Dampingi Rossi
  • Persib Sambangi Markas Persiba Tanpa Van Dijk

Usai final Copa del Rey musim lalu, UEFA memberikan denda kepada Barcelona atas berkibarnya bendera Katalan. Gubernur Madrid mengonfirmasi bahwa pihaknya akan kembali melarang adanya bendera Katalan di pertandingan final Copa del Rey yang berlangsung di ibu kota Spanyol tersebut.

Pihak Blaugrana melabeli keputusan pelarangan tersebut sebagai sebuah serangan terhadap kebebasan berekspresi. Wakil Presiden Barcelona, Carles Vilarrubi, menyebut Bartomeu memboikot final sebagai tanda protes atas pelarangan tersebut.

"Kemungkinan presiden (Bartomeu) mempertimbangkan tidak akan pergi ke final. Yang pasti pemain akan tetap berada di lapangan dan mencoba meraih double winner," kata Vilarrubi, seperti dilansir RAC1.

"Ini akan menjadi tidak proporsional untuk Barcelona memainkan laga itu. Jika kami harus mengambil langkah institusional, kami akan melakukannya," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya