Liputan6.com, Madrid - Atletico Madrid punya misi khusus dalam laga final Liga Champions melawan Real Madrid akhir pekan ini. Los Rojiblancos ingin menghapus sejarah buruk dalam dua final Liga Champions yang pernah dijalaninya.
Bagi Atletico final kali ini merupakan final ketiga sepanjang sejarah klub. Ironisnya, dalam dua final sebelumnya, Atletico selalu kalah dari lawannya.
Baca Juga
- MLS Sebut Conte Bodoh Karena Coret Pirlo dan Giovinco
- Sering Bikin Kontroversi, Mourinho Bukan Pilihan Utama MU?
- Rawan Kerusuhan, Laga Inggris Vs Wales Tanpa Alkohol
Pada musim 1973/74 mereka kalah dari Bayern Muenchen. Sementara pada musim 2013/14, mereka takluk dari Madrid.
"Balas dendam bukan fokus kami karena tidak ada yang bisa mengulang apa yang terjadi di Lisbon dua tahun lalu. Kami hanya fokus membawa Atletico menjadi juara pertama kalinya sepanjang sejarah klub," ujar gelandang Atletico, Koke seperti dilansir Soccerway.
"Sekarang adalah kesempatan yang besar untuk menciptakannya. Statistik ada untuk dipecahkan, dan kami siap pulang membawa trofi Liga Champions."
Di sisi lain Koke menyebut pelatih Diego Simeone menjadi bagian paling penting untuk bisa menembus final. Metode kepelatihannya mampu membuat Koke dan kawan-kawan selalu antusias menjalani pertandingan.
"Kami tidak pernah mengurangi intensitas meski hanya laga persahabatan. Dia selalu berpesan kalau semua laga adalah final," kata Koke.