Liputan6.com, Jakarta - Kelompok 85 mendesak PSSI segera melakukan Kongres Luar Biasa (KLB). Mereka sudah meminta PSSI melakukan hal tersebut sejak 3 Mei 2016 melalui sepucuk surat.
Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim, mengaku telah memberikan jawaban mengenai desakan Kelompok 85 agar KLB digelar. Menurut Azwan, verifikasi voter merupakan prosedur sebelum keputusan melangsungkan KLB. Â
Baca Juga
- Pindah MU, Gaji Mourinho Tetap Kalah dari Guardiola
- Dukung Barca, Bomber Semen Padang Tak Sudi Madrid Juara
- Ketika Rio Haryanto Terkagum-kagum dengan Messi
"PSSI merespons dengan baik surat dari mereka. Hanya saja ada beberapa surat yang masih dalam bentuk copy. Kami minta aslinya saja," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (25/6/2016).
Kemarin, Kelompok 85 menunjuk Presiden Direktur PS TNI, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi menjadi ketua kelompok 85 yang beranggotakan 92 voter atau pemilik suara PSSI. Usai ditunjuk sebagai Ketua Kelompok 85, Edy Rahmayadi kembali meminta PSSI secepat mungkin menggelar KLB.
Bila PSSI tidak menanggapi desakan tersebut hingga 18 Juni 2016, Kelompok 85 bakal menggelar KLB sendiri untuk memilih Ketua Umum PSSI yang baru. Mereka juga akan mengirimi FIFA surat mengenai masalah ini.
Menanggapi hal tersebut, Azwan bakal memberikan penjelasan secara rinci kepada Kelompok 85. "Nanti kami jelaskan semuanya agar sesuai dengan statuta FIFA dan AFC. Kalau cara mereka melanggar (statuta FIFA) atau tidak, saya belum mau membahas soal itu dulu. Nanti saja," ucap Azwan.
Kelompok 85 terbentuk di Ciamis. Mereka menuntut PSSI menggelar KLB, karena Ketua Umum PSSI saat ini, La Nyalla Mattalitti tengah bermasalah dengan hukum atas dugaan kasus korupsi dana hibah Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur. Tugasnya sebagai Ketua PSSI kini digantikan sementara oleh Hinca Panjaitan.