Liputan6.com, Liverpool - Bek Liverpool, Mamadou Sakho akhirnya bisa bernapas lega. Sebab, Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) telah memutuskan untuk menutup kasus doping yang menjerat nama Sakho.
Pemain berusia 26 tahun tersebut gagal tes doping saat menjalani leg kedua babak 16 besar Liga Europa saat melawan Manchester United, Maret lalu. Sakho juga mengakui bahwa dirinya minum obat pembakar lemak dan tidak merasa telah melanggar peraturan UEFA.
Baca Juga
Akibat terbukti menggunakan doping, Sakho dicoret dari Timnas Prancis. Dia pun gagal bergabung dengan tim besutan Didier Deschamps yang tampil di Piala Eropa 2016.
"Badan Kontrol, Etika, dan Disiplin UEFA (CEDB) telah mengadakan pertemuan di Paris dan mengambil keputusan terkait proses penyelidikan terhadap pemain Liverpool, Mamadou Sakho," tulis UEFA dalam pernyataan resminya.
Advertisement
"Penyelidikan terhadap Sakho terkait dengan pelanggaran atas Regulasi Anti-Doping UEFA setelah sang pemain gagal dalam tes doping ketika pertandingan yang telah disebutkan di atas. Setelah mendengar pernyataan dari kuasa hukum sang pemain dan ahli dari laboratorium yang terakreditasi untuk kasus ini, CEDB memutuskan untuk menutup kasus," tegas pernyataan UEFA.
Sementara itu Sakho merasa lega kasusnya ditutup. Dia pun sudah bisa memperkuat Liverpool sejak awal musim 2015/16. Mantan pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu berjanji tidak bakal melakukan kesalahan yang sama.
"Saya senang kasus ini akhirnya berakhir. Ini merupakan waktu yang sulit bagi saya. Namun saya tahu sudah melakukan hal yang salah. Sekarang saya hanya mau melihat masa depan bersama tim dan senang rasanya bisa bermain lagi," ucap Sakho di laman resmi Liverpool.