Presiden FIFA Berniat Tambah Jumlah Kontestan Piala Dunia

Sejak pertama kali digelar pada 1930, Piala Dunia beberapa kali berubah jumlah kontestan.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 26 Jul 2016, 16:10 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2016, 16:10 WIB
gianni infantino
Presiden FIFA terpilih untuk periode 2016-2020, Gianni Infantino. (AFP/Fabrice Coffrini)

Liputan6.com, Jakarta - Bukannya membersihkan sisa-sisa kekacauan yang dilakukan oleh pendahulunya, Sepp Blatter, Presiden FIFA yang baru Gianni Infantino justru berniat menambah jumlah peserta Piala Dunia 2026. Pria asal Swiss tersebut ingin turnamen sepak bola antarnegara ini diikuti 40 peserta.

Rencana ini disampaikannya saat berkunjung ke Nigeria, Senin (25/7/2016). Seperti dilansir dari Marca, dari delapan negara baru nanti, Infantino menjanjikan dua berasal dari benua Afrika. 

"Saya pikir untuk 2026 nanti harusnya ada 40 peserta dan dari delapan negara baru, kemungkinan ada dua dari Afrika," kata Infantino. 

Infantino saat ini memang tengah berada di ibu kota Nigeria bersama mantan rivalnya yang kini menjabat sebagai Sekjen FIFA, Fatma Samoura. Dalam kunjungan ini, Infantino bakal bertemu dengan presiden dari 18 federasi sepak bola di sana sebelum meresmikan turnamen remaja.

Sejak pertama kali digelar tahun 1930, peserta Piala Dunia memang kerap berubah. Terakhir dan masih berlaku hingga saat ini, pesta akbar sepak bola dunia tersebut diikuti 32 negara kontestan.

Afrika sendiri mendapat kuota tak lebih dari lima negara. Itu sebabnya, Benua Hitam, sangat menyambut baik rencana pria kelahiran 23 Maret 1970 tersebut. 

Sementara itu, penambahan jumlah peserta sebelumnya telah dilakukan pada Piala Eropa 2016. Berbeda dengan edisi sebelumnya, babak utama turnamen sepak bola Benua Biru tersebut kini diikuti 24 tim atau delapan tim lebih banyak dibanding Piala Eropa edisi sebelumnya.

Akibatnya, sistem pertandingan berubah. Negara-negara peserta dibagi ke dalam enam grup dengan empat kontestan di dalamnya. Juara dan runner up grup dipastikan melaju ke babak 16 besar. Sementara empat tim lainnya diambil dari peringkat tiga terbaik sepanjang babak kualifikasi.

Sistem ini membuat tim-tim yang tidak terlalu baik di babak kualifikasi punya nafas panjang menuju fase knock out. Portugal contohnya. Meski sepanjang babak penyisihan grup hanya mampu bermain, Selecao justru lolos ke 16 besar sebagai peringkat ketiga terbaik. Bahkan Portugal berhasil melangkah ke final dan mengalahkan tuan rumah Prancis, 1-0 (11/7/2016).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya