Liputan6.com, Tokyo - Jorge Lorenzo secara terang-terangan menyatakan lebih tertarik memperjuangkan tempat kedua di klasemen MotoGP 2016, ketimbang harus bersusah-payah mengudeta posisi Marc Marquez. Pernyataan pesimistis itu disampaikan X-Fuera mengingat balapan tinggal menyisakan empat seri lagi dan kemungkinan ia mempertahankan juara sangat tipis.
"Nah, jika berbicara tahun lalu itu mungkin, dan tahun ini sebenarnya masih ada peluang tapi sangat sulit, dan hampir tidak mungkin. Kami membutuhkan banyak keberuntungan," ujar Lorenzo.
Baca Juga
Lorenzo menyebut, saat ini, Marquez yang sedang diselimuti dewi keberuntungan. Sangat sulit, kata Lorenzo untuk menyalip rekan senegaranya itu.
"Adapun poin, kami memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memperjuangkan tempat kedua (runner up) di klasemen MotoGP ketimbang mempertahankan gelar," ujar Lorenzo seperti dikutip Speedweek, Sabtu (8/10/2016).
Lorenzo tampaknya sudah tak terlalu memikirkan masalah itu terlalu jauh. Yang terpenting sekarang adalah berusaha memperbaiki posisi sebelum meninggalkan tim Garpu Tala pada MotoGP musim depan. Ya, pemilik nomor 99 itu memang diketahui telah resmi sejak jauh sebelumnya pindah ke Ducati.
Rencana ke Depan
Lantas bagaimana rencana Lorenzo setelah ia menghabiskan sebagian karier balapnya bersama Yamaha sejak 2008. Dia menjawab tantangan terbesar adalah semua orang menginginkan dirinya untuk membawa motor Ducati juara dunia pada 2017 mendatang. Tentu ia tidak bisa bekerja sendiri, dan pasti meminta bantuan kepada Gigi Dall'Igna.
Dall'Igna mempunyai kemampuan menyulap motor GP15 milik Ducati. Bahkan di seri pertama yang berlangsung di GP Qatar, Lin Jarvis selaku bos Movistar Yamaha mengaku segan dengan kecerdikan pria brewok tersebut lantaran Andrea Dovizioso serta Andrea Iannone mampu mengimbangi kecepatan kuda besi YZR M1 yang dikendarai Lorenzo.
"Banyak orang mengharapkan saya untuk menjadi Juara Dunia dengan motor ini. Saya pikir saya akan mengubah pada saat yang tepat. Jika Anda harus membuat lompatan, maka ini adalah waktu yang tepat, karena Dall'Igna berada di sini. Jika Anda dapat melawan motor Jepang, maka itu adalah dia (Dall'Igna)," terang Lorenzo.
(David Permana)
Advertisement