Tips Gary Neville Jelang Duel MU Lawan Liverpool

Bersama MU, Neville sudah memenangi 20 gelar di berbagai kompetisi.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 15 Okt 2016, 21:50 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2016, 21:50 WIB
Gary Neville
Gary Neville (Dimitar Dilkoff/AFP)

Liputan6.com, Liverpool - Gary Neville sudah melewatkan banyak pertemuan dengan Liverpool saat masih aktif bermain untuk Manchester United. Pengalamannya mengenai kelemahan dan kelebihan tim seperti Liverpool sudah dihapal di luar kepala. Namun, Liverpool kini telah berbeda sejak dilatih Jurgen Klopp.

Sejak dilatih Klopp pada Oktober 2015, gaya bermain Liverpool memang berubah drastis. Mereka mengadopsi gaya permainan yang popular di Jerman, yakni agresif di semua lini dan tak lelah mengejar bola. Itu mengapa permainan Liverpool bersama Klopp jauh lebih menarik untuk dinikmati.

Apalagi, mereka juga melakukan kebijakan transfer yang sangat baik di musim panas 2016. Mereka menghadirkan Sadio Mane dan Georginio Wijnaldum. Kehadiran mereka membuat skuat Liverpool semakin menakutkan.

Meski begitu, ada celah yang bisa dimanfaatkan MU saat menantang Liverpool di Anfield pada pekan kedelapan Liga Inggris 2016/2017, Selasa (18/10/2016) dinihari WIB. Neville pun membeberkan kelemahan itu agar tim asuhan Jose Mourinho meraih kemenangan atas The Reds.

"Kelemahan terbesar Liverpool adalah soal sumpan silang. Jika MU menempatkan bola di dalam kotak penalti di sekitar kiper dan empat beknya, itu akan menjadi masalah besar bagi mereka," jelas Neville seperti dikutip Manchester Evening News.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penilaian Neville

Informasi itu didapat Neville setelah melihat aksi Liverpool saat melawan Arsenal di Emirates Stadium, 14 Agustus 2016. Kala itu, Liverpool yang sudah unggul 4-1 sempat was-was karena kebangkitan Arsenal. Pasalnya, mereka mampu memperkecil keunggulan menjadi 3-4.

Gol kedua Arsenal yang dicetak Alex Oxlade-Chamberlain berasal dari proses umpan silang ke jantung pertahanan Liverpool. Proses serupa juga terjadi saat Liverpool melawan Chelsea di Stamford Bridge, 17 September 2016. Manuver Nemanja Matic diakhiri dengan umpan tarik ke depan gawang Simon Mignolet dimaksimalkan Diego Costa menjadi gol di menit ke-61.

"Mereka masih terlihat sedikit lemah dalam bertahan, khususnya antara menit ke-60 sampai ke-90. Itulah faktor yang bisa dimanfaatkan MU," tegas Neville.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya