Liputan6.com, Jakarta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Depok menggelar lomba lari 10 kilometer, Minggu (30/10/2016). Yanita Sari dan Agus Prayogo menjadi jawara di lomba lari yang diikuti 4.800 peserta.
Usai lomba, beberapa peserta mengeluhkan lintasan lari, karena tidak steril dari kendaraan. Salah satu peserta yang mempertanyakan masalah ini, adalah Agus Prayogo, peraih medali emas lari 10.000 m di ajang SEA Games Singapura 2015 lalu.
Baca Juga
Menurut Agus, gangguan ini membuat dirinya harus menahan sedikit tenaga untuk meminimalisir risiko. Terutama di jalur menuju Universitas Indonesia.
Meski begitu, dia memaklumi hal tersebut, karena ini yang pertama digelar di Kota Depok.
“Saya harus hati-hati karena ada pengguna jalan lainnya. Kedepan saya harap bisa berjalan lebih baik lagi. Ini demi menjamin kenyamanan dan keamanan peserta lari,” ujar Agus.
Panitia lomba, Nina Suzana, mengakui kurangnya keamanan dan kenyaman para peserta saat berada di lintasan lari. Dia berjanji bakal mengevaluasi persoalan ini, agar kejadian serupa tidak terjadi.
“ini kan event baru buat Kota Depok. Ini jadi evaluasi buat kami karena kami ingin pelari selamat semua” ujar Nina.
Menurut Nina, awalnya lintasan lari akan ditutup sementara. Namun, karena berbagai pertimbangan dan salah satu lintasan yakni Margonda merupakan titik nadir Kota Depok, niat tersebut dibatalkan. Solusinya peserta lari harus menggunakan jalur cepat.
“Kami nggak mau ada event ini menganggu aktvitas masyarakat. Menurut aturan juga kalau mau ada penutupan, tiga bulan sebelumnya harus ada izin, dan dipikirkan pengalihan kendaraan kemana,” kata Nina.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Depok, Amri, mengatakan, tidak sterilnya lintasan dari kendaraan sulit dihindari sebab jalan Margonda sifatnya tidak paralel. “Ketika koordinasi dengan pihak Polres, mereka mengaku sulit menutup jalan Margonda,” ujar Amri.
Amri menjelaskan, jalan Margonda sebenarnya sangat ideal untuk perlombaan lari 10 K. Kondisi jalannya bagus, rata, tidak naik turun dan tidak berlubang, meskipun lintasan ini belum bersertifikat.
“Perlu disiapakan kerja sama dan kekompakan berbagai unsur. Mungkin next time lebih baik,” ujar Amri.
Advertisement