Liputan6.com, San Juan - Tim nasional (timnas) Argentina menolak berbicara kepada media menyusul tudingan yang menimpa Ezequiel Lavezzi. Pemain berusia 31 tahun tersebut dituduh telah dikeluarkan dari skuat Alcibeleste gara-gara kedapatan menghisap ganja.
Seperti dilansir Soccerway, pemain yang bersangkutan sudah menempuh jalur hukum dalam menyelesaikan masalah ini. Meski demikian, sebagai bentuk dukungan terhadap rekannya, para pemain Argentina memutuskan memboikot tugas media.
Advertisement
Baca Juga
Mereka memilih bungkam saat para wartawan menanti komentar para pemain dan pelatih usai melawan Kolombia pada lanjutan penyisihan grup Piala Dunia 2018, Rabu (16/11/2016). Padahal, dalam laga ini skuat Albiceleste menang dengan skor telak 3-0.
Messi yang tampil memukau pada pertandingan ini juga bersikap sama. Pemain berjuluk La Pulga tersebut enggan berkomentar kepada media usai mencetak satu gol lewat tendangan jarak jauh dan dua assist bagi timnas Argentina. Dia bahkan tampil sebagai pemimpin para pemain Albiceleste saat menyampaikan keputusan sulit tersebut kepada para wartawan.
"Kami ada di sini untuk memberi tahu kalian bahwa kami tidak akan berbicara lagi kepada media. Tuduhan yang dialamatkan kepada Lavezzi sangat besar. Kami menyesal telah menempuh jalur ini, tapi kami tidak punya pilihan. Kami tahu bahwa banyak dari kalian tidak memainkan permainan tersebut," ujar Messi kepada wartawan.
"Kami dituduh macam-macam. Tidak dihormati dan kami tidak pernah mengatakan apa pun. Namun tuduhan terhadap Lavezzi puncaknya. Bila kami tidak menghentikannya hari ini, kami tidak akan pernah menghentikannya. Kami sadar kalau kalian akan terus mengkritisi kami, itu tidak apa-apa. Namun sebagian telah masuk ke kehidupan pribadi kami," ujar Messi.
Messi dan seluruh skuat Argentina memang menghadapi tekanan yang cukup berat dari pers sejak kalah dari Cile di final Copa America, Juni lalu. Saat itu Argentina kalah lewat adu penalti dan Messi yang kecewa sempat pensiun setelah duel tersebut.