5 Bek Legendaris MU

Kehadiran lima pemain ini membuat lini belakang MU solid.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Jan 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2017, 17:30 WIB
Eric Bailly
Manchester Uniited (MU) tidak akan membeli bek baru meski Eric Bailly mengikuti Piala Afrika 2017. (AFP/Glyn Kirk)

Liputan6.com, Manchester - Partisipasi Eric Bailly di Piala Afrika 2017 menciptakan lubang di lini belakang Manchester United (MU). Namun, Jose Mourinho memastikan tidak akan mendatangkan bek anyar pada bursa transfer Januari ini.

Kepergian Bailly membuat MU dikaitkan dengan beberapa nama, Virgil van Dijk, Jose Fonte, hingga Victor Lindelof. Namun, Mourinho memastikan MU tidak akan merekrut muka baru.

Selama Bailly absen, nakhoda asal Portugal itu ingin memaksimalkan Phil Jones, Chris Smalling, dan Marcos Rojo untuk mengisi jantung pertahanan. "Tidak, saya akan menunggu Bailly. Saya berharap tiga pemain itu (Jones, Smalling, Rojo) bisa mengontrol situasi," ujar Mourinho dikutip Sky Sports.

Kepercayaan Mourinho terhadap anak asuhnya membuktikan kualitas pemain belakang MU. The Red Devils memang selama ini terkenal dengan bek-bek tangguh. Setidaknya ada lima nama terbaik yang kami rangkum berikut ini

Steve Bruce

Steve Bruce. (Strettynews)
Steve Bruce bisa dibilang menjadi tembok kokoh di lini belakang Red Devils pada era 1980-1990-an. Namun selain menjaga pertahanan, Bruce juga liha soal mencetak gol.

Total 51 gol sudah dicetaknya selama sembilan tahun di Old Trafford. Hingga kini, dia masih memegang rekor sebagai bek dengan jumlah gol terbanyak untuk MU.

Bruce sendiri juga sukses di MU. Dia memenangkan tiga gelar Liga Inggris, tiga Piala FA, satu Piala Winners, dan satu Piala Super Eropa.

Jaap Stam

Jaap Stam
Masih ingat dengan bek berkepala plontos ini? Ya, bek yang bergabung pada 1998 itu terkenal sangat disegani penyerang lawan saat memperkuat MU.

Betapa tidak, pada musim perdananya dia sukses membantu MU menjadi treble winners. Ketangguhan Stam bahkan membuatnya membawa pulang penghargaan bek terbaik Eropa dua tahun berturut-turut.

Stam kini menangani Reading dan menghadapi MU pada babak ketiga Piala FA.

Gary Pallister

Gary Pallister. (Manutd)
Zaman 1980-an memang jadi tim terbaik MU. Pallister merupakan duet maut Bruce di lini belakang.

Dia kerap membuat para penyerang lawan pusing bukan kepalang. Bersama MU, Pallister sama suksesnya dengan Bruce.

Pallister memenangkan empat gelar Liga Inggris, tiga Piala FA, satu Piala Winners, dan satu Piala Super Eropa.

Nemanja Vidic

Nemanja Vidic. (AFP PHOTO/IAN KINGTON)
Setelah zaman Bruce dan Stam, Vidic muncul di era-2000-an. Kuat, tangguh dan memiliki jiwa kepemimpinan menjadi nilai tambah bagi bek yang bergabung dengan MU pada 2006 silam.

Beberapa kalangan menyebut Vidic sebagai jelmaan dari Stam. Ini lebih karena kualitas dan ketenangannya di atas lapangan hijau.

Bersama MU, Vidic pernah dua kali terpilih sebagai pemain terbaik Liga Inggris.

Rio Ferdinand

Rio Ferdinand. (AFP/Andrew Yates)
Meski sempat menjajal West Ham United dan Leeds United, nama Ferdinand lebih identik dengan MU. Maklum, berbagai prestasi dicapainya di sana.

Ferdinand memiliki banyak kualitas, di antaranya tackling, marking, heading, hingga interception luar biasa.

Selama bermain untuk MU, dia meraih enam gelar Liga Inggris, dua Piala Liga, satu Liga Champions, dan satu Piala Dunia Antarklub. (I. Eka Setiawan)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya