Liputan6.com, Palembang - Munculnya aturan baru terkait penggunaan pemain muda dalam setiap klub disambut baik pihak Sriwijaya FC. Manajemen menilai regulasi yang mewajibkan dihuni lima pemain muda dalam satu klub memberikan nilai positif bagi perkembangan pemain muda.
Baca Juga
Namun, Sriwijaya meminta aturan tersebut harus diperjelas. Menurut Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Faisal Mursyid, aturan teknis terkait turunnya pemain muda harus dikaji dan ditetapkan secara jelas oleh PSSI.
"Sriwijaya sangat mendukung program PSSI. Ini baik untuk sepak bola Indonesia. Namun, kami hanya minta aturan ini lebih diperjelas. Apakah pemain muda yang turun sebagai starter itu, wajib bermain 90 menit ataukah bisa saja baru lima menit diganti," kata Faisal.
Berkaca pada turnamen Piala Bhayangkara beberapa waktu lalu, meskipun wajib ada pemain muda sebagai starter, tapi banyak tim baru lima menit mereka bermain, langsung ditarik. "Jika ada aturanya kan lebih baik. Apalagi untuk memberikan kesempatan kepada pemain muda," ucapnya.
Namun demikian, aturan juga jangan sampai memberatkan tim. Lantaran, jika pemain muda tersebut bermain buruk tentu harus diganti.
"Kita pasti mendukung supaya pemain muda muncul karena selama ini jarang. Kalau U-23 main, harus diganti U-23 itu juga repot, semisal pemain itu posisi penyerang kemudian cedera dan pemain pengganti adalah bek, tentu tidak mungkin. Makanya ini bagus, tapi harus diperjelas. Saya pribadi sangat support."
Selain regulasi pemain muda, Sriwijaya juga meminta PSSI untuk mengkaji ulang format kuota pemain asing yang bakal diterapkan musim depan. Pasalnya format 2+1 yang diputuskan PSSI dinilai cukup berat bagi tim. Apalagi AFC selaku konfederasi sepak bola di Asia lebih menganjurkan memakai format lama yakni 3+1.
"Sebenarnya aturan itu ada kelebihan dan kekurangannya. Tapi yang kita minta kepastian itu, agar tim bisa menyiapkan langkah yang tepat untuk itu," Faisal mengakhiri.
Advertisement
(Indra Pratesta)