Perselisihan Rossi dan Lorenzo Ganggu Kinerja Mekanik Yamaha

Untungnya, perselisihan Rossi dan Lorenzo tak merembet ke masalah yang lain.

oleh Edu Krisnadefa diperbarui 20 Jan 2017, 12:16 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2017, 12:16 WIB
Valentino Rossi Jorge Lorenzo
Perselisihan Valentino Rossi (kanan) dan Jorge Lorenzo sempat mengganggu kinerja tim mekanik Yamaha. (AFP/Josep Lago)

Liputan6.com, Madrid - Ramon Forcada mungkin merasa bersyukur ketika Jorge Lorenzo memutuskan pindah dari Movistar Yamaha ke tim MotoGP lainnya, Ducati, musim ini. Salah satu kepala mekanik Yamaha itu menyebut, selama juara dunia tiga kali masih berada di garasi Tim Garpu Tala, para mekanik menghadapi pekerjaan berat.

Forcada menjelaskan penyebab buruknya kinerja para mekanik Yamaha, dua musim MotoGP belakangan ini. Dikatakan, hal itu tak lepas dari perselisihan yang terjadi antara Lorenzo dengan rekan setimnya Valentino Rossi, pada musim 2015.

"Perselisihan yang melibatkan Jorge dan Rossi sangat sulit diselesaikan, Itu karena Yamaha punya dua pembalap yang sangat hebat," ujar Forcada, seperti dikutip Racer, Jumat (20/1/2017).

Untungnya, perselisihan Lorenzo dan Rossi tidak merembet ke masalah yang lain. Pasalnya, para mekanik tetap saling membantu satu sama lain.

"Dua pembalap kami ingin saling mengalahkan. Akan tetapi, para mekanik tetap bersatu. Kami semua merupakan individu yang sangat profesional," Forcada menegaskan.

Forcada menyebut, ketika hubungan mereka mengalami momen-momen terburuk, para mekanik akan tetap saling bantu bila dibutuhkan. Rossi dan Lorenzo biasanya tak tahu soal ini. Tapi mereka memang tak harus tahu," beber Forcada, yang pernah menjadi bagian dari tim Lorenzo selama sembilan tahun.

Senang Kedatangan Vinales

Maka itu, Forcada mengaku senang, karena pengganti Lorenzo adalah Maverick Vinales, yang nota bene masih berada di bawah level Rossi. Forcada sendiri saat ini ditunjuk sebagai kepala mekanik Vinales.
Valentino Rossi (kanan) dan Maverick Vinales kini jadi rekan setim (AFP/Jean-Francois Manoer)
"Ketika ada dua pembalap berada di dua level berbeda, maa kinerja tim akan lebih mudah. Sebab, jelas ada pembalap nomor satu dan dua, dan si nomor dua takkan benar-benar bertarung," ujar Forcada.


Hubungan panas Rossi dan Lorenzo sendiri sempat berlanjut hingga tahun 2016. Namun demikian, Lorenzo berusaha untuk mendinginkan suasana dengan saling berpelukan tepat di seri terakhir MotoGP 2016, yang berlangsung di GP Valencia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya