Perubahan Jadwal Pertandingan, Sriwijaya FC Terus Persiapkan Tim

Liputan6.com, Palembang - Adanya perubahan jadwal pertandingan Sriwijaya FC di kompetisi Liga 1 Indonesia 2017 mendapat tanggapan dari Osvaldo Lessa. Pelatih kepala Laskar Wong Kito ini tidak terlalu mempermasalahkan dan memilih terus mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Menurutnya, siapapun yang akan dihadapi Alberto Goncalves dan kawan-kawan akan sama beratnya dan dirinya tidak akan memilih-milih lawan. Awalnya Sriwijaya FC dijadwalkan bertemu PS TNI. Namun, dalam perubahan Semen Padang-lah yang jadi lawan Sriwijaya FC di laga pertama.

“PS TNI berat, Semen Padang juga. Untuk merebut target juara, kita tidak bisa memilih lawan, semuanya tetap harus dihadapi dan kami mesti siap,” ungkap pelatih asal Brasil ini.

Diakuinya, saat memulai sesi latihan, dirinya sudah menegaskan Sriwijaya FC tidak akan memandang enteng sebuah klub atau terlalu tidak percaya diri. “Respek harus, tetapi mereka harus percaya dengan kemampuan sendiri. Sejauh ini persiapan kami sangat baik,” ujarnya.

Namun dirinya tidak menampik adanya perubahan ini membuat pihaknya harus mengatur ulang sesi latihan. “Karena karakteristik PS TNI dan Semen Padang berbeda, saya harus membuat latihan yang sesuai dengan gaya bermain lawan,” tambahnya.

Bermain di Padang akan menjadi ujian berat bagi Sriwijaya FC. Pasalnya, lapangan stadion  Agus Salim yang merupakan home base Kabau Sirah cukup berbeda dengan stadion GSJ.

“Di sana tidak terlalu lebar dan sedikit lebih kecil, belum lapangan serta rumputnya yang pasti akan menyulitkan pemain kita. Beruntung disini ada eks pemain Padang yang sangat mengenal gaya bermain serta situasinya,” bebernya.

Selain laga perdana, SFC juga mengalami perubahan jadwal di pekan kedua. Awalnya klub kebanggaan masyarakat Sumsel ini akan menjamu Persegres United (22/9), namun di jadwal terbaru berganti dengan tim asal Kalimantan, Pusamania Borneo FC.

Sementara untuk laga ketiga dan seterusnya tidak terjadi perubahan. Sama seperti draft jadwal yang sudah dirilis sebelumnya.

Source: www.laskarwongkito.com