Ketum PSSI Beberkan Alasan 5 Pergantian Pemain di Liga 1

Ketum PSSI punya alasan kuat untuk menambah jumlah pergantian pemain di Liga 1.

oleh Risa Kosasih diperbarui 20 Apr 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2017, 12:00 WIB
Edy Rahmayadi
Edy Rahmayadi (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi membeberkan alasan penerapan aturan pergantian lima pemain di Liga 1. Regulasi ini merupakan cara efektif untuk meningkatkan jumlah pesepakbola Indonesia yang terdata di FIFA.

Seperti yang dikatakan Edy, sebanyak 67.000 pemain profesional Indonesia terdaftar dalam database FIFA. Jumlah ini bisa bertambah dalam waktu singkat jika regulasi pemain muda diatur lebih spesifik di kompetisi.

Pergantian lima pemain ini bukan regulasi populer dalam pertandingan kasta tertinggi kompetisi sepak bola. Jika pada umumnya dilakukan tiga kali pergantian pemain dalam satu klub, tim-tim Liga 1 bisa melakukan pergantian khusus dua kali lagi untuk memasukkan pemain U-23.

"Jumlah pemain kita yang terdata FIFA ada 67.000. Kami bertanya bagaimana bisa hanya diangka segitu. Mereka menjawab kita harus mencetak pemain sebanyak mungkin sehingga pemain Indonesia banyak yang terdaftar," ucap Edy dalam perayaan HUT PSSI ke-87 di Kuningan, Jakarta, Rabu (19/4/2017) kemarin.

PSSI juga berhitung jika dari 18 klub memiliki lima pemain U-23, maka ada 90 orang tambahan yang terdata di FIFA sebagai pemain profesional. Belum termasuk pemain U-23 di Liga 2.

"Kami ingin dongkrak hingga 2018 kuantitasnya banyak. Anda bisa bayangkan 5 juta penduduk Singapura, 197.000 pemain bolanya," tutur Edy.

"Saya ingin membentuk Timnas U-22 harus keliling ke Spanyol, Belanda, Jerman, dan lain-lain. Tolong dimengerti. Ini demi kepentingan Indonesia. Saya bisa melobi FIFA harusnya Anda mendukung," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya