Ambisi Besar Juventus Kuasai Eropa

Satu kaki Juventus sudah berada di final Liga Champions musim ini.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 09 Mei 2017, 17:15 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2017, 17:15 WIB
Juventus
Juventus bertekad mengakhiri paceklik gelar Liga Champions (AFP/Marco Bertorello)

Liputan6.com, Turin - Juventus sudah menjejakkan satu kaki mereka di final Liga Champions musim ini. Kemenangan 0-2 di kandang AS Monaco pada leg pertama semifinal Liga Champions membuka lebar kans Bianconeri ke partai puncak.

Penampilan anak-anak asuhan Massimiliano Allegri di Liga Champions musim ini mengesankan. Barisan belakang Juventus bak benteng yang sulit ditembus lawan.

Dari fase grup hingga leg pertama semifinal Liga Champions, Juventus baru kebobolan dua gol. Bukti bahwa area pertahanan Juventus menjadi kekuatan yang perlu ditakuti para lawan.  

Motivasi Gianluigi Buffon dan kawan-kawan juga berlipat untuk kembali ke partai puncak kompetisi antarklub elite Eropa tersebut. Pada musim 2014-2015, Juventus sempat ke final sebelum dikalahkan Barcelona 1-3.

Pada final Liga Champions 2002-2003, Juventus kalah 2-3 dari AC Milan.  Tentu klub asal Kota Turin tidak ingin melakukan kesalahan yang serupa seperti dua tahun lalu.



Juventus begitu berambisi mengangkat trofi Liga Champions musim ini. Terakhir kali Si Nyonya Tua menjadi juara Liga Champions terjadi pada musim 1995-1996. Di final, Juventus menang 4-2 atas Ajax Amsterdam lewat drama adu penalti setelah bermain 1-1 selama 120 menit.

21 tahun adalah waktu yang lama bagi klub sebesar Juventus untuk tidak memenangkan trofi Liga Champions. Cap sebagai klub yang hanya hebat di Italia akan melekat bila mereka gagal lagi musim ini.

"Karena saya sudah sering kecewa, saya ingin meraih kemenangan musim ini. Gelar Liga Champions akan sangat berarti bagi saya, bersama dengan gelar Piala Dunia 2006. Itu adalah hadiah dari perjalanan sulit yang ditempuh dengan keberanian dan kerja keras," ujar Buffon seperti dilansir laman resmi UEFA.



"Saya selalu ingin memenangkannya dan saya yakin saya bisa melakukannya dengan tim saya, fans, dan kolega. Itu akan menjadi hal yang luar biasa," Buffon menambahkan.

Bek Juventus Giorgio Chiellini menyebut perbedaan mental sebagai perbedaan di balik laju tim pada Liga Champions. Dia menyebut La Vecchia Singora kini lebih percaya diri menembus final.

Chiellini menyatakan, Juventus tidak memiliki pendekatan tersebut pada 2015. "Publik juga meragukan kami bisa tampil di Berlin (lokasi final). Tapi sekarang kami ada 'kekosongan' setelah disingkirkan Bayern Muenchen musim lalu," kata Chiellini, dikutip Football Italia.

Musim ini, anak asuh Massimiliano Allegri tidak terkalahkan pada putaran grup. Juventus lalu menumbangkan FC Porto dan Barcelona, yang mengalahkan mereka di Berlin dua tahun silam.



Kini Bianconeri dalam posisi nyaman menuju Millennium Stadium yang menggelar partai puncak Liga Champions musim ini. Gonzalo Higuain dan kawan-kawan mengantongi kemenangan 2-0 atas Monaco dan coba mempertahankan keunggulan pada leg kedua semifinal di Juventus Stadium, Rabu (10/5/2017) dini hari WIB.

Kendati demikian, Allegri memperingatkan pasukannya akan ancaman besar Monaco. Allegri yakin Monaco bakal tampil menyerang dan tanpa beban demi lolos ke final.

"Kami harus menang agar bisa sampai di Cardiff. Monaco bakal nothing to lose. Mereka punya pemain yang bisa menciptakan masalah besar," kata Allegri, dilansir Football Italia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya